Jumlah Scan Barcode Terbatas, 17 Pintu Masuk Pantai Kuta Bali Ditutup

Kunjungan ke Pantai Kuta disebut masih sangat sepi

Badung, IDN Times – Aturan berwisata ke Pulau Bali dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memang telah dilonggarkan. Hanya saja ternyata dampaknya tidak begitu dirasakan oleh masyarakat maupun pelaku pariwisata di Pantai Kuta, Kabupaten Badung.

Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Senin (4/10/2021), menyampaikan bahwa kunjungan ke pantai ikonik Bali ini cenderung masih sepi apabila dibandingkan dengan pantai lainnya. Pengunjung juga diwajibkan melakukan scan barcode aplikasi PeduliLindungi agar bisa masuk ke area pantai.

Adanya kebijakan ganjil genap juga dinilai mempengaruhi jumlah kunjungan masyarakat ke Pantai Kuta. Lalu apa strategi yang dilakukan oleh pemerintah setempat maupun pihak desa adat? 

Baca Juga: 10 Potret Kondisi Kuta Bali Jelang Pembukaan Pariwisata Internasional

1. Penerapan sistem ganjil genap di kawasan Pantai Kuta dipertanyakan

Jumlah Scan Barcode Terbatas, 17 Pintu Masuk Pantai Kuta Bali DitutupPatroli blok dan sosialisasi di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, yang akan diberlakukan ganjil genap. (IDN Times/Ayu Afria)

Menurut I Wayan Wasista, dalam pertemuannya dengan pihak Dinas Perhubungan belum lama ini, ia mempertanyakan tujuan penerapan sistem ganjil genap di kawasan Pantai Kuta. Menurutnya, apabila tujuannya adalah untuk mengurangi pengunjung pantai, maka disediakan tempat scan barcode.

Ia menilai kebijakan ganjil genap saat ini tidaklah tepat sasaran karena kunjungan ke Pantai Kuta dan lalu lintas di sepanjang jalan Pantai Kuta memang sepi. Protokol kesehatan untuk masuk ke kawasan pantai juga sudah diperketat.

“Di sana kami sudah pasang barcode aplikasi PeduliLindungi,” ungkapnya.

Hanya saja dari 28 pintu masuk Pantai Kuta tidak semuanya dilengkapi dengan tempat untuk scan barcode. Hal itu lantaran alat yang ia terima terbatas, begitu pula dengan jumlah Satuan Tugas Pengawas Pantai.

2. Penutupan beberapa pintu masuk ke Pantai Kuta disebut untuk memudahkan pengawasan

Jumlah Scan Barcode Terbatas, 17 Pintu Masuk Pantai Kuta Bali Ditutupilustrasi pintu masuk Pantai Kuta di tutup selama wabah COVID-19 (IDN Times/Ayu Afria)

Menurut I Wayan Wasista, jumlah barcode yang dipasang di Pantai Kuta tidak sebanding dengan akses pintu masuk ke pantai dan jumlah tenaga pengawasnya. Karena itu, beberapa akses pintu masuk pun ditutup sementara.

Dari total 28 pintu, terinci sebanyak 8 pintu masuk menggunakan barcode dan 17 pintu masuk Pantai Kuta ditutup. Sisanya merupakan pintu buka tutup untuk akses orang yang melaksanakan upacara keagamaan, pemasok barang, dan pengangkutan sampah.

“Karena kami mendapatkan 8 barcode. Nah ada beberapa pintu yang akan ditutup. Tidak semuanya, hanya beberapa pintu yang ditutup,” jelasnya.

Penutupan ini, ia ungkapkan, untuk memudahkan pengawasan dan menyesuaikan dengan jumlah barcode yang ada.

3. Jumlah pedagang di Pantai Kuta juga sudah berkurang

Jumlah Scan Barcode Terbatas, 17 Pintu Masuk Pantai Kuta Bali DitutupPantai Kuta mulai ada pedagang yang berjualan di dalam area pantai (IDN Times/Ayu Afria)

Saat ini aktivitas pedagang pantai juga sudah dibatasi. Jumlah pedagang yang memang tercatat memiliki nomor izin, yang berdagang hanya 400 orang dari total sebelum pandemik mencapai 1.168 orang.

“Memang kami membatasi itu, jadinya 400 kurang lebih. Ada pengurangan-pengurangan,” jelas I Wayan Wasista.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya