Turis Tiongkok di Bali Sepi, Pengusaha Dodol Buah Beralih Jual Online
Pelaku UMKM di Klungkung merasakan dampak wabah corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Merebaknya virus corona di Kota Wuhan, Tiongkok, ternyata cukup berpengaruh signifikan terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Klungkung. Seperti yang dialami oleh pengusaha dodol buah di Desa Besan, Dawan, Klungkung.
Penjualan mereka ke sejumlah pasar oleh-oleh di Bali turun drastis, karena sepinya kunjungan turis Tiongkok pascawabah virus corona, dan penutupan akses penerbangan dari dan ke Tiongkok.
1. Pengiriman dodol ke tempat oleh-oleh di Bali menurun hingga 50 persen
Satu-satunya produsen dodol di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Nengah Yuliati (54), saat ditemui di rumahnya menuturkan mewabahnya virus corona di Tiongkok hingga penuupan akses penerbangan, ternyata cukup dirasakan oleh pelaku UMKM seperti dirinya. Pascasepinya turis Tiongkok, penjualan produk dodolnya ke sejumlah toko oleh-oleh di Bali juga menurun drastis.
Normalnya, dalam waktu empat hari sekali ia bisa mengirim 4000 biji dodol sesuai permintaan sejumlah toko oleh-oleh di Denpasar. Namun pascasepinya turis Tiongkok, dirinya hanya menerima pesanan rata-rata 2000 biji dodol.
"Sekarang paling permintaannya cuma 2000 biji. Itu pun 10 hari sekali. Dampak virus corona di Tiongkok cukup dirasakan pelaku UMKM seperti kami. Sepinya wisatawan, membuat orderan dari sejumlah toko oleh-oleh jadi minim," ungkap Yuliati, Kamis (13/2).