Jurusan Bakal Dihapus, Pelajar SMA di Klungkung: Justru Lebih Mudah
Kurikulum Merdeka juga dinilai meminimalisir salah jurusan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia akan menerapkan Kurikulum Merdeka. Dalam kurukulum ini, nantinya para siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) diberikan kebebasan untuk mendalami minat dan bakatnya masing-masing.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menjelaskan bahwa dalam kurikulum ini, nantinya tidak ada kewajiban bagi siswa SMA untuk memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), ataupun Bahasa. Pada tahun kedua, para siswa justru dibebaskan memilih mata pelajaran sesuai dengan minat masing-masing.
Lalu bagaimana masyarakat menanggapi kebijakan ini? Berikut beberapa tanggapan dari pelajar dan warga di Klungkung terkait dengan penerapan Kurikulum Merdeka.
Baca Juga: Ratusan Remaja Konvoi di Denpasar, Sengaja Ingin Ganggu Keamanan?
1. Siswa di Klungkung menyambut baik rencana dihapusnya penjurusan di SMA
Rencana dihapusnya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa mendapat tanggapan positif dari beberapa siswa SMA di Klungkung. Mereka justru lebih senang apabila mendapat kebebasan dalam memilih mata pelajaran yang diminati.
Seperti yang diungkapkan oleh siswa kelas VII di SMA Negeri di Klungkung, Luh Gutami. Ia mengaku setuju dengan dihapusnya sistem penjurusan. Menurutnya, siswa akan lebih berkembang apabila bebas memilih mata pelajaran yang diminati.
“Misal saya memilih IPA, saya memang suka Biologi, tapi tidak begitu suka Fisika. Malah selain Biologi, saya juga suka Ekonomi. Untuk kurikulum saat ini, saya tentu susah memilih, karena Biologi dan Ekonomi dalam rumpun yang berbeda. Kalau dikasi memilih keduanya, tentu siswa akan lebih senang,” ungkapnya.
Hal serupa diungkap oleh siswa kelas IX di Klungkung, Gede Dwija Putrayasa. Menurutnya dengan bebas memilih mata pelajaran yang disuka, pelajaran akan lebih mudah diterima dan akan maksimal untuk diterapkan oleh siswa.
“Kalau dulu kita memang bebas memilih jurusan. Tapi belum tentu kami suka dengan semua mata pelajaran di jurusan itu kan? Kalau bisa memilih mata pelajaran yang disukai, kan enak. Kalau sudah suka mata pelajarannya, pasti belajarnya juga lebih mudah dan semangat,” ungkapnya.