TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusak Parah, Lapangan Olahraga di Nusa Penida Belum Juga Diperbaiki  

Aktivitas sekolah dan warga setempat ikut terganggu

Dok. IDN Times/DPRD Klungkung

Klungkung, IDN Times - Musibah banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Klungkung, pada Senin (13/12/2021) lalu menyebabkan beberapa fasilitas umum rusak. Namun sampai saat ini, Senin (17/1/2022), kerusakan tersebut belum juga tertangani. Bahkan ada beberapa fasilitas publik yang kondisinya rusak berat. Salah di antaranya Lapangan Banjar Tanah Bias, Desa Ped, Nusa Penida.

Rusaknya Lapangan Banjar Tanah Bias menyebabkan aktivitas olahraga di beberapa sekolah di Desa Ped terganggu. Warga setempat kini tidak punya lagi tempat olahraga yang representatif. Hal itu disampaikan oleh anggota Komisi II DPRD Klungkung, I Wayan Baru.

Baca Juga: Pura Dalem Desa Akah di Klungkung Terbakar Tersambar Petir

1. Satu-satunya lapangan di Desa Ped untuk warga berolahraga masih rusak parah

Dok. IDN Times/DPRD Klungkung

Wayan Baru menyatakan pasca banjir hingga saat ini Lapangan Banjar Tanah Bias masih mengalami kerusakan parah. Tanggul pantai di lokasi tersebut jebol dan lapangan tergerus. Akibatnya, proses pembelajaran olahraga di sekolah setempat menjadi terganggu.

Menurut Wayan Baru, Lapangan Banjar Tanah Bias menjadi satu-satunya lapangan yang kerap dimanfaatkan oleh siswa dan masyarakat sekitar Desa Ped untuk berolahraga.

"Padahal lapangan ini sering dimanfaatkan siswa untuk mata pelajaran olahraga. Kalau kondisi seperti ini, tentu mengganggu aktivitas siswa dan warga sekitar untuk berolahraga," ungkapnya, Senin (17/1/2022). 

2. Perbaikan lapangan terkendala jebolnya tanggul akibat banjir bandang

Dok. IDN Times/DPRD Klungkung

Kadis Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Klungkung, I Made Jati Laksana, mengatakan perbaikan Lapangan Banjar Tanah Bias terkendala oleh tanggul pantai yang mengalami kerusakan parah akibat bencana banjir bandang.

Menurut Jati Laksana, perbaikan lapangan harus didahului dengan perbaikan tanggul sehingga lapangan tersebut bisa kokoh dan tidak mudah rusak. 

"Kita sudah mengajukan proposal ke Balai Wilayah Sungai Bali-Penida melalui Bapak Bupati terkait penanganan tanggul pantainya. Karena tanggul pantai yang harus ditangani pertama, untuk mengamankan lapangan tersebut. Setelah ada tanggul pantai, baru kita menata lapangan," ungkap Jati Laksana.

Berita Terkini Lainnya