Jadi Korban Penyelundupan, 4 Penyu Dilepas di Pantai Nusa Penida
Kesian tahu~
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klungkung, IDN Times - Yayasan Kura-kura Nusa Penida melepas empat ekor penyu langka ke alam bebas, Senin (15/10) lalu. Penyu itu berjenis penyu hijau (chelonia mydas), dan seekor penyu sisik (eretmochelys imbricata) hasil selundupan, yang berhasil diselamatkan di Jembrana beberapa waktu lalu.
Sebelum dilepaskan, penyu itu sempat mendapatkan perawatan di PRS (Pusat Rehabilitasi Satwa) Yayasan Kura-kura Nusa Penida.
Baca Juga: Inilah Pria Klungkung, Pembuat Kain Endek Untuk Kepala Negara Asean
Dokter Hewan Penanggung Jawab di Yayasan Kura-Kura Nusa Penida, Drh Eliza, menjelaskan bulan Juni 2018 lalu ditemukan 27 penyu yang hendak diselundupkan melalui Pelabuhan Gilimanuk. Menurut penyelidikan, penyu-penyu tersebut diselundupkan dari Madura menuju Denpasar.
Dari 27 ekor tersebut , 21 ekor penyu di antaranya dinyatakan sehat dan telah dilepasliarkan. Namun sisanya masih harus dirawat. Empat penyu harus mendapat perawatan di PRS (Pusat Rehabilitasi Satwa) Yayasan Kura-kura pada bulan Agustus 2018, karena menderita papiloma.
Penyakit ini sejenis tumor, yang disebabkan oleh virus Herpes. Satu ekor penyu datang dalam keadaan sangat lemah. Sehingga membutuhkan terapi intensif selama 4-5 hari. Sedangkan penyu lainnya menjalani operasi pengangkatan tumor pada akhir Agustus 2018.
1. Penyu-penyu ini adalah korban penyelundupan
Baca Juga: Waspada! Ribuan Obat & Kosmetik Ilegal Dijual Secara Online di Bali
Semakin menjamurnya dermaga dan berbagai aktivitas wisata bahari di Nusa Penida, ternyata menjadi faktor rusaknya habitat penyu. Padahal selama ini perairan Nusa Penida dikenal sebagai wilayah yang sangat baik untuk habitat penyu.
"Saat ini perairan Nusa Penida kondisinya masih baik untuk habitat penyu. Bahkan sangat mudah untuk melihat penyu di Perairan Nusa Penida. Tapi kondisi ini entah sampai kapan, karena dermaga dan watersport kian menjamur di Nusa Penida," jelas Eliza.
Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang mengancam populasi penyu. Seperti kematian penyu yang marak karena banyaknya sampah plastik di laut, atau terjerat jaring nelayan. Selain itu, semakin sedikitnya pesisir yang ideal untuk penyu bertelur, termasuk pemanasan global.