Laki-laki di Kintamani Dihabisi depan Anak yang Masih Balita
Pelaku bunuh paman saat Hari Raya Galungan karena masalah lahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bangli, IDN Times - Fakta mencengangkan terungkap dari kasus penganiayaan yang menewaskan Nyoman Rai (36), di Desa Belandingan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Rabu (4/1/2023) lalu. Laki-laki yang juga diketahui sebagai pecalang di Desa Belandingan itu ternyata dihabisi di depan anaknya yang masih berusia 2,5 tahun.
Pelaku penganiayaan merupakan keponakan korban, I Gede Darmawan (19) dan I Made Ariawan (18). Keduanya nekat menghabisi nyawa pamannya karena masalah batas wilayah perkebunan.
Saat ini kedua pelaku sudah mendekam di jeruji besi Polsek Kintamani.
Baca Juga: Pembunuh Perempuan di Denpasar Mengaku Belajar dari YouTube
1. Pelaku tersinggung karena dituduh tanam pohon alpukat di tanah korban
Kedua pelaku, Gede Darmawan dan Made Ariawan ditangkap pada Rabu (4/1/2023) atau beberapa jam setelah mereka melakukan penganiayaan kepada Nyoman Rai. Ironisnya, pembunuhan terjadi bertepatan saat Hari Raya Galungan.
Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto, menjelaskan kejadian penganiayaan ini bermula saat Gede Darmawan dituduh oleh korban menanam pohon alpukat di lahan milik korban. Korban disebut memarahi Darmawan dan memukulnya.
Gede Darmawan yang mengaku sakit hati sempat adu mulut dengan korban hingga terjadi perkelahian. Adik dari Gede Darmawan, Made Ariawan, yang melihat kejadian itu ikut membantu kakaknya menganiaya korban.
"Korban dianiaya sampai tidak bergerak. Ada ditemukan beberapa luka robek di tubuh korban, seperti di kepala dan pergelangan tangan," ujar Kompol Ruli Agus Susanto, Sabtu (7/1/2023).