TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Foto Bareng Jokowi, Bupati Klungkung Disebut Kader yang Miskin Moral

Kabarnya, bupati juga dikeluarkan dari grup WA

Ki-ka: Gubernur Bali, I Wayan Koster; dan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. (Facebook.com/PemerintahanProvinsiBali)

Klungkung, IDN Times - Beberapa waktu lalu, seluruh kepala daerah Provinsi Bali diundang ke Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo. Mereka yang menghadiri undangan kala itu adalah Gubernur Bali, I Wayan Koster; Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti; Bupati Gianyar, I Made Agus Mahayastra; Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta; dan Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri.

Kehadiran mereka bahkan diabadikan dalam foto dan diunggah ke akun Facebook resmi Pemerintah Provinsi Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Namun foto ini justru menimbulkan spekulasi. Yaitu tentang kehadirannya Bupati Klungkung ke Istana Negara. Kabarnya, di internal Partai Gerindra Bali, Suwirta disebut-sebut dikeluarkan dari grup WhatsApp Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Klungkung.

Selain itu beredar pula pesan tangkapan layar (Screenshot) di grup Partai Gerindra Bali, yang isinya menyudutkan Suwirta masih menduduki posisi Ketua Dewan Pembina DPC Partai Gerindra Klungkung. Benarkah demikian?

Baca Juga: DPD Gerindra Bali Akan Temui Kader Klungkung Pasca Grup WA Bocor

1. Bermula dari kehadiran Bupati Suwirta di Istana Negara

facebook.com/PemerintahanProvinsiBali

Polemik ini berawal dari undangan Presiden Jokowi untuk Gubernur Bali Wayan Koster, dan seluruh kepala daerah di Bali, Senin (22/4) lalu. Selain untuk membicarakan sejumlah pembangunan infrastruktur, Jokowi juga mengucapkan terima kasih atas persentase kemenangan tertinggi pasangan calon (Paslon) nomor urut 01, Jokowi-Ma'aruf Amin di Bali. Termasuk di Kabupaten Klungkung yang saat ini menjadi basisnya Partai Gerindra.

Dalam tangkapan layar percakapan grup WhatsApp Partai Gerindra Bali tersebut, ada anggota yang membagikan foto Bupati Suwirta yang merupakan Kader Partai Gerindra, berfoto bersama Presiden Jokowi, dan kepala daerah Provinsi Bali lainnya di Istana Negara.

2. Suwirta disebut kader miskin moral hingga liep liep lipi gadang

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Masih berdasarkan pantauan dari screenshot WhatsApp tersebut, foto Suwirta yang dibagikan itu mendapat tanggapan beragam dari kader Partai Gerindra Bali. Suwirta disebut sebagai "liep liep lipi gadang (Diam-diam berbahaya seperti ular hijau)" oleh seorang tokoh di DPC Partai Gerinda Klungkung.

Selain itu, Suwirta juga disebut sebagai kader yang tidak memiliki akhlak. Ada pula yang menyebut Suwirta sebagai pemimpin miskin moral oleh beberapa kader DPD Partai Gerindra. Hal ini pun bermuara pada dikeluarkannya Suwirta dari grup WhatsApp DPC Partai Gerindra Klungkung.

"Saya tidak ngeh kalau Suwirta dikeluarkan dari grup DPC Partai Gerindra Klungkung. Pantes tadi saat salaman di apel paripurna, Senin (20/5) di Lapangan Gelgel, ia (Suwirta) sempat bilang dikeluarkan dari grup WA DPC," ungkap Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Klungkung), I Wayan Widiana, saat dikonfirmasi, Senin (20/5).

Baca Juga: Juliarta Akui Mengeluarkan Bupati Klungkung dari Grup WA Gerindra

3. Kecewa mungkin memang ada, tapi tidak sampai menghujat

Baju putih: Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. (Facebook.com/PemerintahanProvinsiBali)

Widiana menampik jika kader Partai Gerindra mulai tidak harmonis dengan Suwirta.

"Masalah itu tentu menjadi ranah pak Ketua DPC. Saya rasa kondisi di DPC masih normal-normal saja, walau saat kegiatan donor darah yang dilaksanakan DPC pada Minggu lalu, Bapak Bupati memang tidak hadir," ungkap Widiana.

Widiana yang juga bergabung ke dalam grup WhatsApp Partai Gerindra Bali itu menampik jika dikatakan para kader memojokkan Suwirta atas kekalahan Prabowo dan Sandiaga Uno di Klungkung.

"Kekecewaan dari kader lain mungkin memang ada. Tapi tidak sampai menghujat seperti itu," katanya.

Baca Juga: [UPDATE] 4 Petugas KPPS di Bali Meninggal, KPU Diminta Resume Medis

Berita Terkini Lainnya