TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Warga Rusia Lontang-lantung Kehabisan Uang di Bali

Keduanya sempat tinggal di penginapan milik warga Ukraina 

Dua warga Rusia yang kehabisan bekal di Nusa Penida (Dok. IDN Times/Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar)

Klungkung, IDN Times - Dua orang warga Rusia berinisial AK (61) dan IK (34), diamakan tim gabungan Satpol PP Kabupaten Klungkung dan petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Rabu (13/4/2022). Ibu dan anaknya tersebut tidak melakukan perpanjangan administrasi karena kehabisan bekal. Bahkan keduanya sempat hidup dari belas kasihan warga sekitar.

Saat ini keduanya ditempatkan di Ruang Detesi Imigrasi dan terancam dideportasi ke negara asalnya.

Baca Juga: Dampak Invasi Ukraina, Turis Rusia Sulit Tarik Uang dari ATM di Bali

1. Keduanya sempat tinggal di penginapan milik warga Ukraina

ilustrasi kehabisan uang (pexels.com/Nicola Barts)

Kasatpol PP Klungkung, I Putu Suarta, menjelaskan bahwa AK dan IK sempat tinggal di wilayah Amed, Kabupaten Karangasem. Lalu keduanya pergi ke Nusa Penida dan tinggal di penginapan milik warga asal Ukraina.

Hanya saja saat adanya konflik Rusia dan Ukraina, keduanya diusir oleh warga Ukraina pemilik penginapan tempat tinggal ibu dan anak itu selama tinggal di Nusa Penida.

“Keduanya lalu lontang-lantung karena kehabisan bekal untuk menghidupi diri di Nusa Penida,” ungkap Putu Suarta, Rabu (13/4/2022).

2. Keduanya ditampung warga di Mentigi, Nusa Penida

Foto hanya ilustrasi. (pexels.com/Pixabay)

Setelah tidak lagi tinggal di penginapan warga Ukraina, keduanya sempat lontang-lantung tanpa bekal. Sampai akhirnya mereka ditampung oleh warga lokal di Mentigi, Desa Batununggul.

“Warga yang menampung mereka itu jualan bahan bangunan. Keduanya ditampung hampir satu bulan. Karena sudah terlalu lama, warga ini merasa keberatan,” ungkap Putu Suarta.

Lalu Kasi Trantib melaporkan keberadaan keduanya ke pihak imigrasi. Keduanya juga tidak memperpanjang izin tinggalnya di Indonesia. Pihak adat juga merekomendasikan agar keduanya dipulangkan ke negara asalnya.

“Mereka tidak mengemis. Tapi memang kehabisan bekal di Nusa Penida,” jelasnya.

Berita Terkini Lainnya