TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiket Masuk Alas Kedaton di Bali Turun Harga, Yuk Berangkat!

Kuy, terbatas waktunya #Bali

Wisata Alas Kedaton (instagram.com/priya_pathak1010)

Tabanan, IDN Times - Objek wisata di Kabupaten Tabanan tidak hanya Tanah Lot, Ulun Danu Beratan, dan Jatiluwih. Ada objek wisata Alas Kedaton yang terkenal dengan wisata alamnya mulai dari hutan dan populasi kera. Lokasinya di Desa Kukuh, Kecamatan Marga.

Dengan mulai dibukanya geliat pariwisata di Bali, Alas Kedaton mengambil beberapa langkah untuk menarik pengunjung, satu di antaranya menurunkan harga tiket selama Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Baca Juga: Menengok Tradisi Luluran Gadis Pubertas di Tabanan Bali

Baca Juga: 6 Tradisi Unik Galungan di Bali, Tak Sekadar Ritual Belaka

1. Harga tiket diturunkan menjadi Rp5 ribu, berlaku selama Hari Raya Galungan dan Kuningan

Pengunjung di objek wisata Alas Kedaton (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tiket masuk ke Alas Kedaton normalnya sebesar Rp20 ribu untuk pengunjung lokal dewasa, dan Rp15 ribu untuk anak-anak. Sementara untuk wisatawan asing tarifnya Rp30 ribu untuk dewasa, dan Rp25 ribu untuk anak-anak.

Namun berkenaan dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan, tiket masuknya hanya dikenakan Rp5 ribu. Harga murah ini diberlakukan selama Hari Raya Kuningan tanggal 18 Juni 2022, dan Hari Umanis Kuningan 19 Juni 2022 mendatang.

Langkah penurunan harga tiket ini cukup efektif, pada Kamis (9/6/2022), di mana jumlah pengunjung ke Alas Kedaton sudah tembus seribu orang lebih.

"Patokannya pada tiket masuk yang habis. Sampai Kamis siang, sudah sepuluh bendel tiket habis. Satu bendel isinya seratus lembar tiket," ujar Bendesa Adat Kukuh, I Gusti Ngurah Artha Wijaya, Kamis (9/6/2022).

2. Alas Kedaton suguhkan pertunjukan kesenian dan hiburan

Pengunjung di objek wisata Alas Kedaton (Dok.IDN Times/Istimewa)

Selain menurunkan harga tiket selama Galungan dan Kuningan, Alas Kedaton juga menyuguhkan pertunjukan kesenian serta hiburan. Pertunjukan ini seperti tarian Bali, ngelawang Barong Bangkung, live music, pasar dadakan, dan flying fox.

"Pengunjung lokal yang datang tidak hanya dari Tabanan saja tetapi juga luar daerah seperti Kabupaten Badung, Kota Denpasar," kata Artha Wijaya.

Berita Terkini Lainnya