Waspada Gigitan Anjing Ya, Stok VAR di Tabanan Tinggal 300 Vial Nih!
Semoga tidak ada kasus digigit anjing rabies ta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Meski sudah tidak ada lagi masyarakat yang terkena kasus rabies sejak tahun 2011 silam, namun kasus anjing yang positif rabies di Tabanan tetap ada. Pada bulan Juni 2020, tercatat ada dua kasus. Di satu sisi, anggaran penanganaan kesehatan tahun 2020 lebih banyak terfokus pada COVID-19. Sehingga ketersediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) bisa dikatakan berkurang proporsinya.
Karena itu, masyarakat tetap diminta waspada terhadap gigitan anjing, rutin memberikan vaksin setiap satu tahun sekali, dan tidak meliarkan peliharannya.
Baca Juga: Tak Hanya COVID-19, Kasus DBD di Tabanan Nyaris Naik 2 Kali Lipat
1. Proses vaksinasi anjing masih berlangsung. Ada 18 desa yang belum terjangkau vaksinasi
Kasi Keswan Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Drh Ni Nengah Pipin Windari, seizin Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, I Nyoman Budana, mengatakan vaksinasi anjing di Tabanan sudah mencapai 42.524 ekor, Selasa (6/10/2020). Jumlah itu masih belum mencapai target estimasi. Berdasarkan data Dinas Pertanian Tabanan tahun 2020, estimasi populasi anjing di Tabanan diperkirakan mencapai 71.062 ekor. Artinya, tersisa 28.538 ekor anjing yang belum divaksin.
Puluhan ribu ekor anjing tersebut tersebar di 133 desa, dan hanya 18 desa saja yang belum tersentuh oleh kegiatan vaksinasi. Masing-masing berada di Kecamatan Marga, Penebel, Selemadeg Timur, Selemadeg, Selemadeg Barat, dan Pupuan.
Alasannya karena 18 desa itu ada kasus positif COVID-19 yang masyarakatnya tengah menjalani karantina mandiri. Sehingga petugas sedang menunggu selesainya masa karantina tersebut.
Baca Juga: Bukan Hanya Anjing, Inilah Deretan Hewan yang Bisa Tularkan Rabies