TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejumlah Sapi di Tabanan Tidak Nafsu Makan

Ada indikasi PMK gak ya?

Ilustrasi ternak sapi. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Tabanan, IDN Times - Indikasi mengarah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Tabanan hingga kini belum ada laporan, setelah sebelumnya menyerang tiga ekor ternak sapi di Desa Demung, Kecamatan Kediri.

Meski demikian, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tabanan menerima sejumlah laporan ternak sapi yang mengalami gejala sakit seperti lemas akibat tidak nafsu makan. Hanya saja gejala tersebut tidak mengarah pada gejala klinis PMK.

Baca Juga: 3 Ekor Sapi Positif PMK Ditemukan di Tabanan

1. Tiga desa di Kecamatan Penebel melaporkan kasus sapi sakit

Ilustrasi ternak sapi. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Made Subagia, mengatakan pihaknya menerima laporan kasus sapi sakit dari tiga desa di Kecamatan Penebel yaitu Desa Sangketan, Desa Babahan, dan Desa Tajen. Rata-rata laporannya sapi lemas dan tidak nafsu makan. Setelah dirawat dan diobati, sapi tersebut sudah sembuh. Kasus ini, kata Subagia, tidak mengarah ke gejala PMK.

"Mungkin karena kondisi cuaca saat ini dingin, jadi ada sapi yang kemudian tidak nafsu makan. Jumlahnya tidak banyak, paling 2 sampai 3 ekor di satu desa yang melaporkan kasus sapi sakit," ujarnya, Selasa (2/8/2022).

2. Bila ada gejala sakit yang mengarah ke PMK akan dilakukan uji lapangan

Ilustrasi penyakit mulut dan kuku pada sapi. (IDN Times/Aditya)

Subagia melanjutkan, pihaknya terus memantau laporan adanya sapi sakit di wilayah Tabanan. Apabila dari laporan tersebut ada gejala klinis yang mengarah PMK, Balai Veteriner Denpasar akan melakukan pengujian, termasuk kegiatan tracer.

"Kami di daerah hanya melaporkan indikasi dan kondisi ternak, termasuk lingkungan kandang ke Balai Veteriner Denpasar. Apabila dari laporan tersebut ada mengarah gejala klinis PMK, baru dilakukan uji ke lapangan," jelasnya.

Subagia mengakui, para peternak banyak yang khawatir ketika ternaknya dalam kondisi tidak seperti biasa. Anggapan terindikasi PMK langsung muncul dibenak para peternak. Padahal kondisi ternak bisa saja dipicu oleh faktor cuaca, yang belakangan ini memang sangat dingin.

"Saat ternak mereka tak mau makan atau lemas, peternak pasti berpikir terinfeksi PMK  dan minta agar cepat divaksin. Namun setelah dicek, bukan mengarah indikasi PMK," kata Subagia.

Berita Terkini Lainnya