TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Kesulitan Ungkap Pencuri Benda Pusaka di Museum TPB Margarana 

Tidak ada arsip dari benda pusaka yang hilang

Salah satu benda pusaka, pedang samurai milik pejuang Ketut Widjana yang dilaporkan hilang Jumat (11/6/2021) (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Tabanan, IDNTimes - Kasus pencurian enam benda pusaka di Museum Taman Pujaan  Bangsa (TPB) Margarana di Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, hingga saat ini belum menemukan titik terang.

Polisi masih kesulitan untuk mengungkap dan menangkap pelakunya karena seluruh benda pusaka yang hilang tidak memiliki dokumentasi yang bisa digunakan sebagai data pembanding. 

Baca Juga: 6 Benda Pusaka di Museum TPB Margarana Tabanan Hilang Dicuri

1. Sejumlah benda yang hilang disebut tidak ada arsip dokumentasinya

Tanda pangkat Mayor milik I Gusti Putu Wisnu saat dipamerkan di monumen Bajra Sandhi tahun 2020 lalu (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Kapolres Tabanan, AKBP Mariochristy Panji Sakti Siregar, Jumat (18/6/2021) mengatakan pihaknya terus melakukan penyelidikan atas pengungkapan kasus pencurian di TPB Margarana. Namun pihak kepolisian terhambat untuk mengungkap kasus ini karena sejumlah benda yang hilang tidak ada arsip dokumentasinya. 

Pihak kepolisian sudah meminta data yang diperlukan kepada pihak Yayasan Kebaktian Pejuang/Proklamasi (YKP) Provinsi Bali. "Kita sudah meminta yayasan mencari dokumentasi foto yang hilang. Termasuk nomor arsip," jelasnya

2. Keamanan di gedung museum TPB Margarana rawan dan mudah sekali untuk dimasuki pencuri

Petugas Kepolisian saat melakukan olah TKP pencurian benda pusaka di TPB Margarana (Dok.IDNTimes/Istimewa)

AKBP Mariochristy Panji Sakti Siregar menambahkan, sambil menunggu data dari pihak yayasan, kasus pencurian ini masih tetap diproses. Sebanyak tiga saksi sudah diperiksa, mulai dari penjaga TPB Margana, hingga grup yang sempat berkemah pada waktu hilangnya benda pusaka tersebut.

"Seluruhnya masih penyelidikan karena yang kita kejar sekarang adalah dokumentasi dan data detailnya agar kita tepat melangkah," tandasnya. 

Sementara itu Wakil Ketua 1 Pemuda Panca Marga Provinsi Bali, Rai Riawati, Sabtu (18/6/2021) mengatakan pihaknya sudah mengumpulkan foto dokumentasi yang diminta pihak kepolisian.

"Sudah diserahkan. Cuma untuk arsipnya tidak ada karena dulu diserahkan begitu saja oleh keluarga. Informasinya juga kurang jelas seperti apa dulu penyerahannya. Harus ditanya dulu ke orang tua yang masih ingat," ujar Rai.

Menurut pendapatnya, keamanan yang diterapkan di gedung museum TPB Margarana rawan dan mudah sekali untuk dimasuki pencuri. "Pengamanan tidak ada di semua sisi. Tidak ada CCTV, juga serta tidak ada pemasangan terali besi. Sudah sering diadukan dan dilaporkan, tetapi belum juga terealisasi. Setelah kejadian ini, baru ada rencana pasang CCTV dan terali besi," papar Rai.

Berita Terkini Lainnya