Anak Dirundung, Orangtua Harus Tahu Celah Berkomunikasi
Gangguan kecemasan usia dewasa bisa dipicu oleh perundungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Kasus bullying atau perundungan pada anak di sekolah kian marak terjadi. Terakhir adalah kasus pembakaran sekola di Temanggung, Jawa Tengah. Setelah diselidiki lebih lanjut, pelaku memiliki latar belakang sakit hati akibat dirundung oleh teman sekolah dan gurunya.
Menurut Tema Insani Konsultan Psikologi di Tabanan, Ni Ketut Jeni Adhi SPsi MPsi Psikolog, anak-anak yang mengalami perundungan jika tidak tertangani dampaknya sangat serius dan bisa terbawa hingga ia dewasa. Untuk itu, ada langkah-langkah yang harus dilakukan orangtua ketika anaknya mengalami perundungan di sekolah.
Baca Juga: Siswa SMP di Temanggung Nekat Bakar Sekolah, Ngaku Sakit Hati Dibuli
1. Deteksi dini dengan selalu menanyakan aktivitas anak setiap hari
Komunikasi adalah kunci penting orangtua untuk mengetahui, apakah anaknya mengalami perundungan di sekolah. Menurut Jeni, orangtua harus selalu membiasakan anak untuk menceritakan kegiatannya sehari-hari.
"Tanyalah aktivitas anak. Luangkan waktu mendengarkan ceritanya. Apa saja yang dilakukan dan dengan siapa saja," ujar Jeni, Minggu (9/7/2023).
Anak yang terbiasa bercerita akan lebih mudah diketahui jika mengalami sesuatu, seperti perundungan di sekolah misalnya.
"Meski anak tidak mau cerita, orangtua yang terbiasa mengobrol dengan anaknya akan paham situasinya dan tahu celah untuk bertanya permasalahannya," jelas Jeni.
Anak yang berubah perilakunya dan ketika ditanya, jawabannya adalah dengan kata klise "Tidak apa-apa," maka pada saat itulah mereka harus mendapatkan perhatian lebih.
"Bisa jadi dengan kata 'tidak apa-apa' ini sebenarnya ada apa-apanya. Jadi orangtua harus jeli," lanjutnya.