RS Swasta di Tabanan Jadi Klaster Setelah Ada 8 Orang Positif COVID-19
Tenaga kesehatan juga ada yang kena
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Tabanan per Minggu (21/6), Kabupaten Tabanan mencatat 10 warganya terkonfirmasi positif COVID-19. Delapan dari 10 kasus positif ini, sumber infeksi dan penularannya saling terkait satu sama lain. Penyebarannya juga berada di satu tempat. Yaitu satu rumah sakit (RS) swasta di Tabanan.
Pihak GTPP COVID-19 Tabanan kemudian menetapkan rumah sakit swasta ini sebagai klaster COVID-19 di Tabanan. Untuk mencegah penyebarannya semakin meluas, GTPP COVID-19 Tabanan sudah melakukan kontak tracing dan segera melakukan tes swab di RS swasta tersebut, menyasar orang-orang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
Baca Juga: Sumber Penularan COVID-19 Dokter RSUD Tabanan Dilacak dan Dikaji
Baca Juga: Rentan Kena COVID-19, Begini Cara RSUD Tabanan Tangani Pasien HIV
1. Berawal dari satu pasien yang positif COVID-19
Ketua Harian GTPP COVID-19 Tabanan, I Gede Susila melalui juru bicaranya, I Putu Dian Setiawan,membenarkan adanya penambahan 10 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Tabanan. Adapun rinciannya:
- Delapan kasus positif terjadi di satu RS swasta di Tabanan (Empat di antaranya berprofesi sebagai tenaga kesehatan)
- Satu merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
- Satu tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan.
Dian memaparkan kronologis terjadinya klaster COVID-19 di RS sakit swasta tersebut. Berawal dari satu pasien yang dirawat di RS swasta tersebut. Pasien lalu menjalani rapid test karena ada gejala mengarah ke COVID-19. Namun sebelumnya, pasien pernah dijenguk oleh saudaranya. Sehingga ketika hasil rapid test reaktif dan tes swab hasilnya positif, seluruh keluarga pasien dan keluarga saudaranya ikut menjalani swab. Hasilnya juga positif. Pasien juga menularkan virus ini ke dokter yang merawatnya.
"Dokter yang merawat pasien positif ini kemudian menularkan ke pasiennya yang lain dan juga menularkan ke tenaga kesehatan lainnya yang bertugas di sana," ujar Dian.
Baca Juga: Rentan Kena COVID-19, Begini Cara RSUD Tabanan Tangani Pasien HIV