Cara Menangani Anak Hiperaktif, Perlu Kesabaran Orangtua
Tidak semua anak hiperaktif itu menderita ADHD
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. Namun ternyata tidak semua perilaku anak yang hiperaktif itu dikatakan ADHD.
Orangtua harus jeli melihat penyebab anak menjadi hiperaktif. Namun penanganan anak yang hiperaktif maupun ADHD tetap sama, yaitu perhatian, kesabaran dan pengertian dari orangtua. Sehingga kasus ibu rantai anak di Tabanan, tidak terjadi lagi untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Tabanan Kini Ada Layanan Terapi Anak Kebutuhan Khusus
1. Kasus anak hiperaktif ada yang kondisi ringan hingga parah
Tema Insani Konsultan Psikologi di Tabanan, Ni Ketut Jeni Adhi mengatakan, kondisi anak yang hiperaktif ada yang ringan dan ada yang parah. Meski demikian tidak semua anak yang hiperaktif dikatakan ADHD.
"Kita harus lihat dulu apakah anak ini hiperaktifnya di rumah saja atau di semua lingkungan seperti di sekolah. Kalau hanya di rumah, harus dilihat dulu sumber masalahnya. Apakah anak kurang perhatian atau ada hal yang dia inginkan tetapi tidak dituruti," ujar Jeni.
Terkadang ada anak yang hiperaktif karena ia memiliki energi yang besar. Sehingga orangtua harus tahu cara yang tepat dan positif untuk menyalurkan energi besar ini.
"Sesuaikan dengan hobi si anak. Jika energinya besar arahkan ia untuk bermain bola atau sesuatu kegiatan yang bisa menyalurkan energinya ini," jelas Jeni.
Jikalau anak hiperaktif tidak hanya di rumah, dan cenderung destruktif dan tidak bisa dinasehati, tentu sang anak harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh ahlinya untuk mendapatkan terapi dan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Buah Hati Derita ADHD Ternyata Memiliki IQ Tinggi Dibanding Anak Lain