TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

18 Tahun Berlalu, Fakta Singkat Jerinx yang Pernah Terimbas Bom Bali I

Bom Bali I jadi tragedi yang memilukan

IDN Times/Ayu Afria

Pulau Bali pernah mengalami tragedi memilukan yang menewaskan 202 orang dan 209 orang luka-luka, sampai akhirnya melumpuhkan jantung pariwisata Indonesia. Tragedi itu dinamakan Bom Bali I. Tepatnya 12 Oktober 2002 pukul 23.05 Wita, sebuah bom meledak di tiga lokasi berbeda. Bom pertama meledak di Paddy’s Pub dan Sari Club Jalan Legian. Sepuluh menit kemudian, bom berikutnya meledak di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, Renon, Kota Denpasar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Tragedi teroris terparah sepanjang sejarah di Indonesia ini menggunakan bom berjenis TNT (Trinitrotoluena) seberat satu kilogram, dan RDX berbobot 50 sampai 150 kilogram.

Pemerintah lalu membangun monumen tugu yang dikenal dengan nama Ground Zero, sebagai peringatan duka terhadap peristiwa Bom Bali I. Monumen ini diresmikan pada 12 Oktober 2004 silam oleh Bupati Badung kala itu, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi.

Selang setahun sejak tugu itu diresmikan, pengeboman kembali terjadi di Pulau Bali pada 1 Oktober 2005, yang dikenal dengan nama Bom Bali II. Pengebomannya juga terjadi di tiga lokasi. Satu lokasi berada di Kuta dan dua lokasi di Jimbaran, dengan jumlah korban jiwa 23 orang dan 196 orang luka-luka.

Drummer Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias Jerinx (43), merupakan orang yang terkena imbas Bom Bali I. Pria yang kini sebagai terdakwa kasus pidana Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) ini berada 100 meter dari lokasi bom. Ia sedang berada di rumahnya, Gang Poppies 2, Kuta. Berikut fakta-fakta singkat tentang Jerinx yang keluargnya terkena imbas Bom Bali I:

1. Jerinx kehilangan tiga orang temannya dalam peristiwa Bom Bali I. Beberapa bagian rumahnya juga ikut hancur. Cerita ini ia tulis sendiri di akun Instagram pribadinya pada 12 Oktober 2019 lalu

2. Jerinx menjadi tim relawan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar selama satu minggu. Ia mengurus bagian logistik untuk para relawan dokter dan tenaga medis dari Indonesia serta dunia yang membantu mengurus jenazah korban. Ia tak sendiri. Jerinx dibantu oleh Wayan Gendo Suardana, yang kini jadi Kuasa Hukumnya dalam kasus UU ITE

Jerinx didampingi kuasa hukumnya Wayan Gendo Suardana usai dimintai kesaksiannya di Polda Bali (IDN Times/Ayu Afria)

3. Keluarga Jerinx juga ikut terkena imbasnya. Bisnis keluarganya bangkrut setahun setelah tragedi Bom Bali I. Ia kemudian menggagas puluhan konser dan menciptakan lagu untuk melawan terorisme

IDN Times/Ayu Afria

4. Jerinx pernah menghadiri acara diskusi "The Nexus Between Freedom of Religion and Expression in South East Asia" di Nusa Dua pada 18 Maret 2019 lalu. Ia berada dalam satu kursi bersama anak Amrozi, Mahendra. Jerinx mengaku tidak menyangka jika Bali jadi sasaran teroris kala itu. Satu hal yang ia pikirkan saat itu adalah "Apa salah kami."

IDN Times/Ayu Afria

5. Masih dalam acara yang sama saat itu, Jerinx mengungkapkan punya banyak teman dari berbagai etnis dan agama. Namun dalam tragedi Bom Bali I, baik korban maupun pelaku, di mata Jerinx mereka semua adalah korban dari politik global yang liar. “Banyak anggota keluarga almarhum teroris terpaksa jadi teroris karena pemerintah tidak memberikan opsi yang lebih baik.”

IDN Times/Irma Yudistirani

Baca Juga: Perjalanan Kasus dan Isi Surat Jerinx, Minum Satu Gelas Ramai-ramai

Berita Terkini Lainnya