TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sandiaga Uno Komentari Munajat 212: Jangan Ada Persekusi Wartawan

Sandiaga Uno ikut menyinggung soal kebebasan pers

IDN Times/Imam Rosidin

Denpasar, IDN Times - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Salahuddin Uno, selama di Bali menyinggung persekusi yang dilakukan massa yang beratribut Front Pembela Islam (FPI) terhadap beberapa jurnalis saat acara Malam Munajat 212 di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (21/2) malam lalu. Menurutnya, kejadian semacam itu tidak boleh ditolerir.

1. Pers pilar merupakan bagian dari berbangsa dan bernegara

IDN Times/Imam Rosidin

Sandiaga mengungkapkan tidak boleh ada kekerasan terhadap wartawan. Menurutnya, wartawan dalam mencari berita harus diberi kepastian hukum dan tidak dihalang-halangi. Apalagi insan pers merupakan bagian dari pilar berbangsa dan bernegara.

"Saya sudah sampaikan, presekusi kepada siapapun tak boleh ditolerir, apalagi terhadap rekan-rekan dari media. Kami menginginkan insan pers terhadap pilar berbangsa dan bernegara tentu harus diberikan kepastian hukum, dan jangan ada sampai kejadian-kejadian di luar koridor hukum," katanya saat bertemu relawan emak-emak di Denpasar, Minggu (24/2) siang.

2. Jangan persekusi apalagi terhadap wartawan

IDN Times/Imam Rosidin

Ia menekankan, di tahun politik ini tidak boleh bagi siapapun mencederai persatuan. Jadi, harapannya tak ada lagi kasus persekusi dan kekerasan, apalagi terhadap wartawan.

"Harus disampaikan, jangan sampai kita mencederai persatuan. Jangan ada persekusi dan kekerasan apalagi terhadap wartawan," jelasnya.

Baca Juga: Sandiaga ke Bali, Satpol PP Sibuk Tertibkan Spanduk Dukungan Jokowi

Berita Terkini Lainnya