TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demokrat Bali Siap Menggaji Caleg yang Gagal Lolos ke Dewan

#MillennialsMemilih Gajinya sampai Rp5 juta. Wow!

IDN Times/I Gusti Ngurah Made Wirawan

Denpasar, IDN Times - Demokrat Bali melakukan inovasi unik di Pemilu Legislatif 2019 ini. Partai berlambang bintang mercy ini menyiapkan reward kepada caleg-caleg yang terjun di pesta demokrasi tersebut.

Jika biasanya reward diberikan kepada caleg yang berhasil lolos ke kursi dewan, demokrat justru melakukan sebaliknya. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini juga memberikan reward kepada caleg yang gagal lolos di Pileg nanti.

Baca Juga: Perusahaan yang Reklamasi Teluk Jakarta Diizinkan Eksplor Bali Selatan

1. Sebut baru pertama kali di Indonesia

ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Demokrat Bali, Made Mudarta, mengatakan pihaknya melakukan terobosan unik ini diklaim yang pertama  di Indonesia. Insentif tersebut dinamakan Dana Garansi Elektoral.

"Kami membuat kebijakan untuk memberikan insentif kepada caleg yang barangkali belum pernah diputuskan organisasi lain,” jelasnya, Selasa (15/1).

2. Caleg gagal lolos dapat gaji dari partai. Tapi ada syaratnya

ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid

Politisi asal Jembrana ini menjelaskan, reward yang dimaksud ialah gaji bulanan yang diberikan selama lima tahun dari partai. Jumlah gaji tersebut menurut dia bervariasi mulai dari Rp3 juta sampai Rp5 juta.

Hanya saja ada beberapa syarat untuk para caleg yang gagal tersebut. Yakni jika perolehan caleg di Dapil masing-masing 15 persen maka akan diberikan gaji Rp2 juta per bulan.

Kalau perolehan suarannya 20 persen, gajinya Rp3 juta per bulan. Sedangkan bagi caleg yang memperoleh suara 25 persen tapi tidak terpilih, maka akan mendapat gaji sebesar Rp4 juta per bulan. Terakhir, jika perolehan suaranya 30 persen dan tidak lolos, disiapkan gaji sebesar Rp5 juta/bulan.

"Bervariasi ya, dari Rp3 juta sampai Rp5 juta," tegasnya lagi.

3. Tujuannya biar caleg semakin semangat bekerja

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Mudarta mengungkapkan pihaknya memutuskan melakukan hal tersebut setelah berkaca pada pengalaman Pileg lima tahun lalu. Menurutnya, insentif tersebut merupakan hal untuk memotivasi caleg supaya bekerja secara maksimal.

“Ini adalah terobosan yang kami lakukan karena pengalaman periode lima tahun sebelumnya. Ya kan supaya mereka mau kerja lebih keras, banyak caleg yang kalau ketemu incumbent takut, jadi jangan takut kalah pun kami jamin," akunya.

Insentif gaji itu lanjutnya merupakan keputusan dari DPD Demokrat Bali. Sehingga wajib dilaksanakan mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

"Jelaslah wajib, DPC untuk caleg Kabupaten/kota, DPD caleg Provinsi, kalau DPR RI kan ranahnya DPP," ucapnya.

Berita Terkini Lainnya