TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tradisi Bersih-bersih Patung Dewa di Bali, Ada Pantangan

Selamat merayakan ya, guys

Tradisi bersih-bersih patung dewa. (Dok. Pengurus TITD Cao Fuk Miao)

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Sebentar lagi warga keturunan Tionghoa di Indonesia akan merayakan Tahun Baru Imlek atau Tahun Baru China 2573 pada tanggal 1 Februari 2022. Tahun Baru ini merupakan perayaan terpenting yang kaya akan makna bagi warga keturunan Tionghoa.

Banyak kegiatan yang dilakukan untuk menyambut Hari Raya Imlek ini. Satu di antaranya tradisi bersih-bersih patung dewa di tempat ibadah. Ada pantangan yang tidak boleh dilanggar selama melakukan tradisi tersebut.

Baca Juga: Sosok Badengwati, Juara Dunia Pencak Silat dari Bali yang Terlupakan

1. Diawali dengan upacara Dewa Naik

Patung dewa. (Dok. Pengurus TITD Cao Fuk Miao)

Menurut pelayan umat di Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Cao Fuk Miao, Kota Denpasar, Wanly Teguh Singgih, sehari sebelum melakukan tradisi bersih-bersih patung dewa adlaah mengadakan upacara Dewa Naik. Upacara ini sebagai simbolis para dewa yang dipuja di tempat ibadah tersebut naik ke Alam Dewa.

Upacara Dewa Naik selalu dilaksanakan pada tanggal 24 dalam penanggalan China atau Imlek, di mana saat ini jatuh pada hari Rabu (26/1/2022).

"Dapat dikatakan, bahwa para dewa naik ke Alam Dewa atau Surga untuk melaporkan tentang kehidupan umat manusia selama setahun, seperti tentang perilaku umat manusia, kejadian-kejadian yang terjadi dan lainnya," ungkap Singgih ketika dihubungi melalui saluran telepon, Jumat (28/1/2022).

2. Prosesi membersihkan patung dewa

Tradisi bersih-bersih patung dewa. (Dok. Pengurus TITD Cao Fuk Miao)

Selama upacara Dewa Naik, umat percaya para dewa secara niskala (Alam gaib) tidak berada di tempatnya karena sedang naik menuju ke Alam Dewa. Karena hal itu, umat mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan gotong royong membersihkan tempat ibadat, dan patung-patung dewa.

"Kegiatan ini sering disebut sebagai tradisi bersih-bersih patung dewa. Tradisi ini memang wajib dilaksanakan dan sudah dilaksanakan secara turun-temurun," ungkap Singgih.

Tujuan tradisi ini adalah merawat dan sekaligus memperindah suasana tempat ibadah dalam menyambut Hari Raya Imlek. Tradisi bersih-bersih patung dewa dilaksanakan sehari setelah Upacara Dewa Naik, yaitu pada hari Kamis (27/1/2022).

3. Pantangan saat melakukan tradisi bersih-bersih patung dewa

Tradisi bersih-bersih patung dewa. (Dok. Pengurus TITD Cao Fuk Miao)

Selama melakukan kegiatan bersih-bersih patung di TITD Cao Fuk Miao, ada pantangan yang tidak boleh dilanggar. Kata Singgih, setiap umat dilarang menyantap makanan yang mengandung daging (Menjadi vegetarian) selama dua hari sebelum melakukan kegiatan bersih-bersih.

Pantangan ini berguna agar selalu dalam suasana bahagia, jauh dari emosi dan kemarahan selama menjalankan tradisi bersih-bersih patung dewa.

Baca Juga: 10 Potret Taichi di Bali, Capeknya Seperti Mengelilingi Lapangan Bola

4. Membersihkan patung menggunakan air kembang yang disucikan

Tradisi bersih-bersih patung dewa. (Dok. Pengurus TITD Cao Fuk Miao)

Patung-patung dewa dibersihkan secara khusus menggunakan air kembang yang disucikan. Hal ini agar patung tersebut kembali bersih dan memiliki bau yang harum.

Proses membersihkannya harus hati-hati karena ada beberapa patung yang usianya sudah tua. Setelah patung tersebut bersih, umat mengganti pakaian dan aksesorisnya. Selain patung, seluruh area di tempat ibadat turut dibersihkan seperti altar, lampion, dan lainnya. Begitu pula jika ada bangunan yang rusak, maka dilakukan perbaikan.

Patung dewa yang dibersihkan di TITD Cao Fuk Miao sekitar 15 buah. Namun karena pandemik, hanya pengurus saja yang membersihkannya. 

"Karena masih dalam masa pandemik, untuk pelaksanaannya dibatasi hanya pengurus saja," ujar Singgih yang sudah ngayah (Bekerja sukarela) sejak tahun 2007 di tempat ibadat yang terletak di Jalan Cargo, Kota Denpasar ini.

Berita Terkini Lainnya