WALHI Bali Tantang Gubernur Koster Soal Data Luas Tol Gilimanuk-Mengwi
Ada perbedaan data antara Gubernur Bali dengan temuan WALHI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada Selasa (15/3/2022), menanggapi catatan data pelanggaran proyek Tol Gilimanuk-Mengwi yang dijelaskan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Bali. Saat itu, Koster memang mengakui bahwa proyek tersebut mengorbankan lahan, namun menurutnya, luasan lahan yang dikorbankan tidak seperti data yang disampaikan oleh WALHI Bali.
WALHI BALI mencatat bahwa total area pertanian sawah yang diterabas mencapai 1.300 hektare. Sedangkan menurut Koster, angkanya hanya 1.100 hektare, itu pun merupakan lahan yang sebagian besar adalah ladang.
Menanggapi hal tersebut, Direktur WALHI Bali, Made Krisna ‘Bokis’ Dinata, meminta Gubernur Bali agar berani buka-bukaan dalam kurun waktu 3 kali 24 jam, khususnya terkait luasan lahan yang diterabas proyek strategis nasional ini.
Baca Juga: Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Diprotes, Gubernur Bali: Kami Tidak Bodoh
1. Temuan WALHI dilakukan melalui riset dengan citra satelit
Bokis menyampaikan bahwa Data ANDAL milik pemrakarsa PT Sumber Rhodium Perkasa, penyebutkan luasan ruang untuk jalan Tol Gilimanuk-Mengwi adalah 1.069,44 hektare, di antaranya seluas 188,31 hektare merupakan area sawah irigasi. Sedangkan data temuan WALHI Bali berbeda, yakni tercatat ada 480,54 hektare persawahan yang terkena trase tol, dengan total menerabas 98 subak.
Berikut data ANDAL PT Sumber Rhodium Perkasa:
- Area kebun rakyat: 488,13 hektare
- Sawah irigasi: 188,31 hektare
- Kawasan Hutan Lindung Bali Barat: 75,14 hektare
- Kebun milik Pemprov Bali: 49,6 hektare
- Taman Nasional Bali Barat: 20,36 hektare
- Jalan eksisting: 13,9 hektare
- Sungai: 22,7 hektare
- Pemukiman atau rumah tinggal: 20 hektare
“Kami juga melakukan sebuah riset yang justru menemukan setidaknya 480,54 hektare persawahan. Di sana ada perbedaan data yang kami temukan. Kami melakukan riset nih, dengan citra satelit resolusi tinggi dan juga turun lapangan langsung mendigitasi sawah-sawah yang terkena trase tol dan dia termasuk wilayah subak apa gitu,” jelasnya.
Temuan WALHI BALI terkait dengan luas total area, kajian terdampak di Jembrana adalah 1.289 hektare, Tabanan 607 hektare, dan Badung 16 hektare. Sedangkan luasan area sawah yang terdampak di Jembrana seluas 253,52 hektare, Tabanan 212,89 hektare, dan Badung 14,13 hektare.