TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Turis Tiongkok di Bali Diperkirakan Tinggal 3 Ribu Orang

61 turis Hubei sudah dipulangkan ke Tiongkok dari Bali

(Ilustrasi turis di bandara) IDN Times/Ayu Afria

Badung, IDN Times – Sebanyak 61 turis Tiongkok asal Provinsi Hubei terbang dengan pesawat non komersil China Eastern dari Bandar Udara (Bandara) I Gusti Ngurah Rai (Bandara Ngurah Rai), Sabtu (8/2) lalu pukul 14.15 Wita. Sekarang diperkirakan sekitar 3000 turis Tiongkok yang masih bertahan di Bali. Apakah bakal ada penerbangan penjemputan lagi ke Bali? Berikut penjelasannya:

Baca Juga: 18 Turis Tiongkok di Bali Ajukan Perpanjangan Izin Tinggal

1. Pemulangan sejumlah turis Hubei di Bali merupakan inisiasi dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok

Dok.IDN Times/istimewa

Sebanyak 61 turis Hubei diberangkatkan naik pesawat China Eastern dengan penerbangan MU799. Pesawat take off pada pukul 14.15 Wita menuju Kota Wuhan. Pesawat dengan 12 kru, termasuk pilot dan empat tenaga medis ini sebelumnya berangkat dari Kota Guangzhou, tanpa mengangkut penumpang menggunakan nomor penerbangan MU700 dan tiba pada Sabtu (8/2) pukul 12.20 Wita di Bali.

“Pemulangan 61 orang ini merupakan inisiasi dari Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Rakyat Tiongkok. Diberangkatkan dalam kondisi sehat dan telah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan suhu tubuh oleh petugas KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan),” ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado.

2. Tidak semuanya pulang. Masih ada 3000 turis Tiongkok yang masih bertahan di Bali

instagram.com/tivaniasmarnj

Konjen Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong, ketika ditemui di Terminal Keberangkatan Internasional menyampaikan bahwa warganya di Pulau Bali diperkirakan tinggal 3000 orang.

“Diperkirakan masih ada 3000-an turis China di sini. Mereka ada yang stay di sini dua minggu, ada yang tiga minggu. Jadi untuk charter flight ini kami utamakan turis Kota Wuhan atau Provinsi Hubei yang mau cepat pulang ke kampung halamannya,” terangnya.

Gou Haodong melanjutkan 3000 turis Tiongkok yang masih di Bali ini berasal dari berbagai provinsi. Sehingga dengan adanya penundaan penerbangan Tiongkok dan Indonesia, masih dilihat kebutuhannya, apakah akan kembali dilakukan penjemputan atau tidak.

“Jadi kalau ke depannya ada kebutuhan, ami akan mempertimbangkan lagi charter flight-nya,” jelas Gou Haodong.

Menurutnya, rencana pemulangan hari Sabtu (8/2) agar mereka bisa merayakan hari raya Cap Go Meh di negara sendiri.

Baca Juga: Wisatawan Australia dan Tiongkok Kejar-kejaran Kunjungi Bali

Berita Terkini Lainnya