TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Satgas Dibentuk untuk Kesiapan Pengamanan KTT G20

Pengamanan KTT G20 langsung oleh Markas Besar TNI

(kanan) Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 163/Wirasatya, Kapten Inf Titis Sandi Rahman. (IDN Times/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times – Menjelang perhelatan puncak KTT G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, pada pertengahan November 2022 mendatang, Komando Resor Militer (Korem) 163/Wirasatya terlibat dalam satuan tugas yang telah dibentuk.

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 163/Wirasatya, Kapten Inf Titis Sandi Rahman, mengungkapkan pada Jumat (21/10/2022), bahwa untuk pengamanan KTT G20 langsung diambil alih oleh Markas Besar TNI.

Baca Juga: Para Pencetak Anjing Pelacak di Polda Bali, Harus Jalin Chemistry

1. Tiga matra terlibat dalam pengamanan G20

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 163/Wirasatya, Kapten Inf Titis Sandi Rahman, menyampaikan persiapan pengamanan KTT G20 diambil alih oleh Mabes TNI. Tugas pengamanan ini seluruhnya diatur oleh Mabes TNI dengan operasi gabungan dari 3 matra, yakni darat, laut, dan udara. Pasukan pengamanan terdiri dari semua jajaran di TNI tersebut.

"Jadi, yang mengambil alih terutama di bidang pengamanan. Pengamanan diambil alih oleh TNI langsung sehingga yang memimpin langsung adalah Panglima,” ungkapnya.

Selanjutnya yang berperan sebagai Satgas Penerangan nantinya merupakan Pusat Penerangan TNI (Puspen TNI) yang turun ke Bali.

2. Dibentuknya Satuan Tugas untuk mendukung KTT G20

Ilustrasi TNI. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Sementara itu, Komando Daerah Militer IX/Udayana dan Korem 163/Wirasatya telah membentuk beberapa Satuan Tugas. Satgas tersebut di antaranya Satgas Pengamanan Wilayah (Pamwil) dengan Pangdam IX/Udayanan sebagai Komandan Satgasnya dan Danrem Wirasatya sebagai wakilnya. Satgas ini bertugas pengamanan di ring 1, 2, dan 3, mulai dari objek, penginapan, dan peninjauan lokasi.

Lalu ada Satgas Evakuasi lebih bersifat kontigensi. Misalnya saat pelaksanaan terjadi dampak cuaca buruk seperti banjir dan lain sebagainya. Selain itu dibentuk pula Satgas Penerangan.

“Baik Satgas Pamwil ataupun Satgas Evakuasi mereka memiliki posko di titik-titik yang menjadi tanggung jawab,” ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya