Terapis di Pantai Kuta Akan Dilatih Ethnowellness dan Tersertifikasi
Membekali terapis dengan kemampuan yang mumpuni
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Indonesia Wellness Spa Professional Association (IWSPA) bersama Wellness & Healthcare Entrepreneur Association (WHEA), Indonesia Wellness Master Association (IWMA), dan Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), rencana menargetkan 10 ribu terapis yang dilatih dan tersertifikasi pada tahun 2023 mendatang.
Pelatihan ini ditujukan untuk beberapa kepentingan, di antaranya untuk membekali terapis dengan kemampuan yang mumpuni dan mengikuti sertifikasi. Seperti apa nantinya pelaksanaan pelatihan ini?
Baca Juga: Awali Ethnowellness Nusantara di Bali, Target Latih 10 Ribu Terapis
1. Dinas Pariwisata Provinsi Bali diminta terlibat rekrutmen terapis yang akan dilatih
Ketua Umum WHEA, sekaligus founder IWASPA, WHEA, dan IWMA, Agnes Lourda Hutagalung, meminta bantuan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, untuk proses rekrutmen 10 ribu terapis dan calon terapis di Bali. Rencananya para terapis itu akan mengikuti pelatihan pada 2023 mendatang.
Dari data yang ia kantongi, bahwa di Indonesia terdapat sekitar 3.500 spa. Dari angka itu, 1.100 spa di antaranya terdapat di Bali. Namun 34 persennya sudah mati dan tidak sanggup kembali.
“Tolong bantu kami untuk bisa rekrutmen. Supaya mereka bisa menjalankan teknik yang benar. SOP yang benar sesuai dengan SKKNI dan sebagainya. Mereka nanti tersertifikasi,” jelasnya.
Para terapis yang sudah tersertifikasi ini akan mendapatkan pin kehormatan untuk disematkan. Artinya para terapis tersertifikasi ini boleh memakai pin tersebut untuk mengatakan bahwa dirinya tersertifikasi.
Dengan begitu, diharapkan akan menjadi kebanggaan bagi mereka secara pribadi mengingat sebagian besar terapis di Bali tingkat pendidikannya antara Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).