Petugas Pintu Masuk Bali Mengeluh Lelah Psikologis Maupun Biologis
Ada juga yang mengaku calo rapid test
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jembrana, IDN Times – Aparat atau petugas di pintu masuk Bali mengaku banyak menghadapi kendala terkait penerapan aturan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) yang mengharuskan rapid test sebelum masuk ke Bali. Berbagai keluahan di antaranya protes dari sopir atau awak kendaraan pembawa logistik ke Bali yang tetap harus dihadapi dengan cara manusiawi hingga kekroditan di jam-jam istirahat petugas.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Satpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Darmadi mengungkapkan bahwa pihaknya telah bersinergi dengan unsur pecalang dan relawan dalam melaksanakan pemantauan penumpang yang menuju Bali di Terminal Sri Tanjung, Banyuwangi.
"Regulasinya mengharuskan PPDN yang masuk ke Bali melalui pelabuhan harus mengantongi hasil rapid test negatif," ungkapnya Senin (22/6).
1. Saat jam istirahat malah jadi puncak kekroditan
Menurut penuturan Darmadi, di jam-jam tertentu yaitu sekitar pukul 02.00 – 06.00 waktu setempat, puncak kekroditan malah terjadi. Memang pada jam-jam tersebut umumnya mengharuskan para petugas beristirahat. Namun dikarenakan jumlah pelaku perjalanan sangat banyak, sehingga menuntut para petugas untuk tetap melayani mereka.
Kondisi tersebut ditambah lagi dengan para petugas harus melayani keluhan para pelaku perjalanan yang merasa belum puas dengan pelayanan atau lelah mengantre lama. “Di sinilah kondisi yang benar-benar menguras energi. Benar-benar melelahkan secara psikologis maupun biologis” imbuhnya.
Baca Juga: Bali Hentikan Layanan Gratis Rapid Test di Gilimanuk, Para Sopir Mogok