Perempuan Bali Hadapi Masalah Ekonomi Hingga Beban Ganda
Semoga terbuka jalan yang lebih baik untuk mereka ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Keterpurukan ekonomi akibat pandemik COVID-19 masih dirasakan sektor pariwisata Bali. Kunjungan wisatawan ke Bali mengalami penurunan, sehingga berpengaruh pula pada pendapatan masyarakat, khususnya pekerja pariwisata.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali pernah merilis data bahwa Pulau Dewata sempat berada dalam posisi nol kunjungan wisatawan asing. Kondisi tersebut membuat para pekerja pariwisata yang jumlahnya sangat dominan, harus berjuang dan mencari cara untuk tetap bertahan dan memenuhi kelangsungan hidup keluarganya. Begitu pula dengan nasib perempuan Bali.
Baca Juga: Mangku Muriati, Perempuan Bali Pelestari Lukisan Wayang Kamasan
1. Perempuan Bali jalani peran ganda selama pandemik
Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali Women Crisis Centre (WCC), Ni Nengah Budawati, mengungkapkan bahwa perempuan Bali mengalami kesulitan karena harus berjuang dan turut memikirkan perekonomian keluarga. Mereka cenderung menjalankan peran ganda.
Selain memenuhi kewajiban domestik, juga mencari jalan untuk menambah pendapatan keluarga, baik dengan menjual makanan, membuat kerajinan, bahkan mencoba hal-hal baru di luar kebiasaannya.
“Keterlibatan perempuan dalam perekonomian keluarga diyakini akan memberikan solusi dalam persoalan keuangan keluarga tersebut,” ujar Nengah Budawati, pada Kamis (21/4/2022).