Pengakuan Napi Lapas Kerobokan: Setelah Bebas Biar Tetap Berguna
Mereka mendapat bekal keterampilan selama di penjara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Tujuan Program Pendampingan Kemandirian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan bak gayung bersambut. Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Fikri Jaya Soebing, saat ditemui IDN Times pada Desember 2022 lalu, menyampaikan bahwa setelah para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bebas menjalani pidana dan mendapatkan bekal keterampilan, maka mereka diharapkan memiliki kemandirian secara ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru, baik di keluarganya maupun lingkungan mereka tinggal.
Bagaimana tanggapan WBP terhadap pelatihan kemandirian ini?
Baca Juga: Nasib 2 Napi Kasus Bali Nine di Lapas Kerobokan, Belajar Kesabaran
Baca Juga: Napi Lapas Kerobokan Dibina Keterampilan Ekonomi, Mandiri Usai Bebas
1. Dipidana 10 tahun, warga Banyuwangi pilih belajar membuat roti
Terpidana kasus narkoba asal Kabupaten Banyuwangi, Agung Galih santoso (28), yang mendapatkan hukuman 10 tahun ini sudah berada di dalam Lapas Kelas II A Kerobokan selama 4 tahun. Ia mengikuti kegiatan kemandirian karena termotivasi untuk menjadi lebih baik dan mendapatkan pengalaman yang nantinya berguna saat ia kembali ke lingkungan sosial masyarakat.
“Belum pernah melakukan kegiatan seperti ini. Jadi di sini saya mulai belajar sampai saya bisa sampai sekarang ini. Ya nanti setelah keluar dari sini, bisa berguna bagi masyarakat, bisa usaha sendiri seperti ini,” jelasnya.