Pemerintah Bakal Terapkan Kendaraan Listrik untuk G20 di Bali
Apakah rencana ini bisa direalisasikan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Pemerintah berencana mengembangkan ekosistem kendaraan listrik untuk menyambut Presidensi G20 Indonesia di Bali. Dalam menjalankan rencana ini, pemerintah menggandeng pihak swasta, yakni Intelligent Transport System (ITS) Indonesia dan World Resources Institute (WRI) Indonesia.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta, belum lama ini menyampaikan bahwa dengan ditunjuknya Bali sebagai lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, diharapkan dapat mendorong minat masyarakat untuk mencoba kendaraan listrik berbasis baterai. Selain itu, langkah ini disebut dapat mendukung pengembangan Bali sebagai hub pariwisata.
Baca Juga: Gubernur Bali Ingatkan Jangan Nyogok di Proyek Infrastruktur G20
1. Indonesia menargetkan net zero emission pada tahun 2060
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, menyampaikan bahwa percepatan ekosistem kendaraan listrik ini sejalan dengan fokus dari gelaran G20 Indonesia tahun ini. Pemerintah ingin mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan kelestarian lingkungan yang lebih baik di masa depan.
“Saya sangat mengapresiasi komitmen para pihak swasta untuk turut berkontribusi. Isu-isu lingkungan ini butuh penanganan serius dan pemanfaatan kendaraan listrik menjadi salah bentuknya,” jelasnya dalam pertemuan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, pada Minggu (23/1/2022) lalu.
Menurutnya upaya ini menjadi pekerjaan bersama, kolaborasi antara pihak pemerintah dan swasta. Dengan demikian, diharapkan bisa mencapai target net zero emission pada tahun 2060 mendatang.
Dalam kesempatan itu pula, dilakukan konvoi bebas polusi menggunakan armada kendaraan listrik Grab Indonesia. Konvoi itu menandai kolaborasi untuk mempercepat kebijakan transportasi rendah emisi di Bali.