TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home News Bali

Bangkai Paus Sperma Ditemukan Mati di Pulau Serangan Denpasar

Apa penyebabnya ya?

Bangkai Paus Sperma di perairan Serangan (Dok.IDN Times/TCEC)
Verified
Ayu Afria Ulita Ermalia

Denpasar, IDN Times – Bangkai Paus Sperma sepanjang sekitar 10-12 meter ditemukan dalam keadaan membusuk di sekitar Pulau Serangan, Selasa (17/11/2020) pagi. Petugas Turtle Conservation and Education Center (TCEC) masih melakukan pemantauan dan tidak dievakuasi.

Baca Juga: Hai Mooi, Unyu Banget! Bayi Hyena Lahir di Bali dan Jadi yang Pertama

1. Bangkai Paus mengambang di depan perairan Serangan

Bangkai Paus Sperma di perairan Serangan (Dok.IDN Times/TCEC)

Menurut keterangan Pengelola TCEC, I Made Sukanta, bangkai Paus Sperma ditemukan mengambang di Pulau Serangan, tepatnya di depan pintu masuk Pulau Serangan.

“Berdasarkan informasi tadi pagi, tadi dilihat dekat di Tanjung Benoa. Karena mungkin arah arusnya mau naik. Ada pergeseran lagi ke depan Serangan. Kurang tahu nanti ke mana akan dibawa oleh arus,” ungkap Sukanta, Selasa (17/11/2020).

2. Selain berbau busuk, isi perutnya juga keluar

kottke.org

Dari hasil pantauannya, kondisi Puas Sperma sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Selain itu isi perutnya juga keluar.

“Ikut untuk memantau tadi karena kondisinya sudah mengeluarkan bau tidak sedap dan posisi paus jauh dari bibir pantai,” jelas Sukanta.

Topik:
bali
denpasar
Berita Terkini Lainnya

Kader Golkar di Klungkung Berantem hingga Saling Lapor ke Kepolisian

Ayah di Denpasar Bunuh Putri Kandung hingga Kemudian Bunuh Diri

Karangasem-Klungkung Putus, Warga Terpaksa Bangun Jembatan Darurat

Terpeleset dari Lantai 2, Buruh Proyek di Badung Dilaporkan Tewas

Produk Tradisional Indonesia Bisa Menjadi Merek Internasional

Pemimpin Pasukan Marinir dari 25 Negara dalam PALS di Bali

Cuaca Buruk, Tabanan Catat 225 Titik Bencana

Lalu Lintas di Bali Diperketat Selama 14 Hari

Kronologi Perahu Terbalik Dihantam Gelombang Laut di Gianyar

Anak Dirundung, Orangtua Harus Tahu Celah Berkomunikasi