Ada Penenggelaman di Kasus Kematian 2 Warga China di Bali
Masih ingat kasus kematian di hotel daerah Jimbaran ini kan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Masih ingat kasus dua warga China yang meninggal dalam kondisi telanjang di kamar hotel daerah Desa Jimbaran, Kecamaan Kuta, Kabupaten Badung, Senin (1/5/2023) lalu? Mereka diketahui sebagai pasangan. Pihak laki-laki bernama Li Chiming (24), dan perempuannya bernama Cheng Jianan (20). Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Dr IGNG Ngoerah, dan Lab Forensik Polda Bali berhasil mengungkap penyebab kematiannya. Hasilnya, ada peristiwa penenggelaman, penjeratan, hingga melukai diri sendiri.
Kedua jenazah diterima di tanggal yang sama, yaitu 1 Mei 2023, sekitar pukul 12.40 Wita. Pemeriksaan luarnya hanya berselang beberapa jam. Sedangkan tindakan autopsinya berbeda hari. Bagaimana hasil temuan Tim Forensik RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah?
NB: Trigger warning! Artikel ini memuat kronologi yang dapat mengganggu kenyamanan, reaksi mental dan fisik. Mohon kebijaksanaan pembaca.
Baca Juga: Temuan Baru, 2 Warga China di Bali Dibunuh dan Bunuh Diri
Baca Juga: 2 Warga China Tewas di Kamar Hotel Jimbaran Masih Diselidiki
1. Korban perempuan ditenggelamkan dan dijerat
Dokter Spesialis Forensik RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah, dr Dudut Rustyadi, dalam keterangannya menyimpulkan bahwa korban perempuan, Cheng Jianan (20), mengalami kekerasan benda tumpul, tenggelam, dan ada luka jerat. Kesimpulan ini berdasarkan hasil pemeriksaan pihak forensik.
Pada pemeriksaan luar (PL) yang dilakukan 1 Mei 2023 sekitar pukul 13.00 Wita, mengungkapkan temuan luka yang tersebar di beberapa bagian. Yaitu memar di dahi kiri, luka memar di anggota gerak lengan, tungkai, dan lutut. Lalu di leher bagian depan ditemukan luka lecet berbentuk garis, serta busa halus berwarna putih yang keluar dari hidung dan mulut korban.
Sementara pemeriksaan dalam atau autopsi yang dilakukan pada 5 Mei 2023 pukul 09.46 Wita, menemukan luka memar, trauma di dahi, dan busa di saluran pernapasan yang berasal dari pipa udara korban. Dari pemeriksaan organ dalam, ditemukan tanda-tanda mati lemas atau kekurangan oksigen.
"Dari temuan-temuan tersebut, kami simpulkan bahwa luka-luka tersebut akibat kekerasan tumpul. Kemudian untuk busa halus tersebut itu sesuai dengan orang yang meninggal karena tenggelam. Luka lecet garis di leher itu sesuai dengan peristiwa penjeratan. Kami menyimpulkan penyebab kematian korban perempuan ini adalah akibat masuknya air ke dalam saluran pernapasan korban yang menyebab korban mati lemas," jelas Dudut.
Sedangkan dari hasil pemeriksaan toksikologi yang dilakukan oleh Laboratorium Forensik Polda Bali, tidak ditemukan zat-zat berbahaya atau narkoba.