TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Festival Seni Bali Jani II Digelar Secara Virtual Mulai Akhir Oktober

Ada juga berbagai lomba untuk pelajar dan umum lho

IDN Times/Wayan Antara

Denpasar, IDN Times – Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Bali tetap berkomitmen menyelenggarakan Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II yang akan berlangsung pada 31 Oktober hingga 7 November 2020 mendatang. Festival ini diselenggarakan sebagai apresiasi budaya untuk pemajuan kesenian modern, kontemporer, dan kesenian yang bersifat inovatif.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Wayan 'Kun' Adnyana belum lama ini mengungkapkan bahwa acara tahun ini agak berbeda dari tahun sebelumnya sebab disajikan secara virtual di kanal youtube Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. 

Baca Juga: 64 Budaya Bali Jadi Warisan Budaya Tak Benda Selama 7 Tahun

1. Mengusung tagar utama #BaliArtsVirtual

Dok.IDN Times/Istimewa

Wayan 'Kun' Adnyana mengungkapkan bahwa festival kali ini mengusung tagar utama #BaliArtsVirtual. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan melalui media virtual ataupun gabungan pergelaran langsung dengan virtual, namun tetap dengan mengedepankan protokol kesehatan.

Format festival ini diharapkan dapat menjangkau seluas-luasnya kemungkinan kreatif atas pengolahan virtual sebagai konsep utamanya. Merujuk pula upaya elaborasi dan eksplorasi terkait estetik, stilistik, teknik artistik, dan tematik. Termasuk wahana atau media penggunaan berbagai piranti media baru (digital) dalam proses dan penyajiannya.

Pada penyelenggaraan festival kali ini, bukan hanya merespons secara kreatif dan inovatif situasi pandemik, namun berpijak pula pada konsep utama yakni eksplorasi, eksperimentasi, lintas batas, kontekstual, dan kolaborasi.

2. Bentuk transformasi sosial bagi masyarakat Bali

IDN Times/Ayu Afria Ulita

Format penyelenggaraan festival secara virtual ini menurut Kun Adnyana merupakan bentuk transformasi sosial bagi masyarakat Bali. Ada proses alih pengetahuan dan keterampilan yang terjadi secara serentak, baik terkait proses persiapan dan produksi suatu pementasan karya seni komunal secara daring, maupun cara publik menikmati serta menghayati sajian tersebut.

“Ini bukan semata festival kesenian, melainkan juga sebuah upaya bersama menjaga optimisme masyarakat di tengah rundungan berita tentang COVID-19,“ ujarnya.

Berita Terkini Lainnya