TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinkes Melacak Kunjungan Turis Tiongkok di Bali yang Positif Corona

Berdoa Bali tetap aman ya

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya. (IDN Times/Ayu Afria)

Denpasar, IDN Times – Adanya informasi di situs sa.sogou.com dan m.weibo.cn yang menyebutkan, bahwa seorang laki-laki warga negara Tiongkok bernama Jin bepergian ke Bali, setelah didiagnosa menderita virus corona di Kota Huainan.

Jin dikabarkan ke Bali pada tanggal 22 Januari 2020 naik maskapai Lion Air JT2618 pukul 15.05 dari Wuhan ke Bali. Ia terbang lagi naik maskapai Garuda Indonesia GA858 dari Bali ke Shanghai pukul 16.45 Wita tanggal 28 Januari 2020.

Kabar ini mendapat reaksi dari pihak Lion Ai melalui Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, Kamis (13/2). Bahwa seluruh awak pesawat dan penumpang telah melakukan pemeriksaan dan pengecekan oleh tim medis Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Dari hasil itu, ia  dinyatakan tidak muncul tanda-tanda seperti orang yang menderita virus corona.

Informasi ini juga mendapatkan respon dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya.

“Yang jelas Bali masih aman Corona. Sampai saat ini tidak ada satupun kasus. Ada 14 sampel lab yang kami kirim semua negatif. Kalau terkait dengan berita ada warga negara China yang ke Bali dan kembali dalam keadaan positif menurut asumsi saya dari perhitungan masa inkubasi dia  sudah meninggalkan Bali lebih kurang delapan hari,” terangnya.

Berikut penyataan dari Suarjaya kepada IDN Times, pada Kamis (13/2):

Baca Juga: Ratusan Turis Tiongkok di Bali Perpanjang Izin Tinggal Darurat

1. Terduga penumpang yang disebut positif virus corona kemungkinan berkunjung ke Bali setelah sudah melewati masa inkubasi

Ilustrasi pesawat. IDN Times/Arief Rahmat

Suarjaya menegaskan, kemungkinan pertama terduga penumpang sudah di luar masa inkubasi tiga sampai 20 hari. Kemungkinan kedua, kalaupun sewaktu penumpang tersebut berada di Bali masih dalam masa inkubasi, mestinya ada orang Bali atau sekitarnya yang terkena.

“Karena harinya kan sudah hari ke-16 sekarang, masa terpanjang inkubasi itu 14 hari. Hari ke-16 kasus tidak ada. Artinya tidak mungkin dia terpapar di Bali dan tidak ada orang Bali yang terpapar. Sehingga kemungkinan yang pertama itu dia terpapar di China,” tegasnya.

Ia kembali menegaskan, bahwa penumpang yang dimaksud berada di Bali itu sudah melewati masa inkubasi. “Ya kan, dia delapan hari lalu sudah meninggalkan Bali, dari pertama dia kena kan. Sebelumnya sudah meninggalkan Bali. Sedangkan masa inkubasi virus tiga sampai tujuh hari. Di Bali tidak ada kasus kok. Jadi terbantahkan,” tegasnya lagi.

2. Sebanyak 14 sampel yang diperiksa hasilnya negatif. Diagnosa hanya mengalami infeksi saluran pernapasan

Ilustrasi penanganan virus corona di Taiwan (Twitter/@iingwen)

Sejauh munculnya wabah virus corona, Suarjaya mengakui sudah mengobservasi 20 pasien. Sebanyak 14 sampel yang diperiksa hasilnya pun negatif. Para pasien observasi tersebut tidak hanya warga negara Tiongkok. Tetapi juga beberapa Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI.

Terkait dengan dua orang pasien yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, ditegaskannya merupakan pasien dewasa asal Tiongkok dan anak asal Indonesia. “Infeksi saluran pernapasan. Panas, diare. Ndak (tidak ada tanda-tanda sesak),” ungkapnya.

Baca Juga: Turis Tiongkok di Bali Sepi, Pengusaha Dodol Buah Beralih Jual Online

Berita Terkini Lainnya