Fakta Proyek Bendungan Sidan di Bali, Telan Biaya Sampai Rp1,6 Triliun
Proyek ini ditargetkan selesai tahun 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Pembangunan Bendungan Sidan yang berada di tiga wilayah kabupaten di Bali, yakni Badung, Bangli, dan Gianyar, ditargetkan selesai pada 2024. Proyek ini disebut sebagai satu di antara beberapa program prioritas di bidang pembangunan infrastruktur darat Pemerintah Provinsi Bali.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, sempat berkunjung ke lokasi proyek ini pada Minggu (13/2/2022). Pembangunan Bendungan Sidan dinilai akan memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat Bali, di antaranya dapat mewujudkan kemandirian pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, mendukung pembangunan pariwisata, dan menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM).
Selain itu, proyek ini juga akan dijadikan sebagai kawasan konservasi secara terintegrasi dan konektivitas antar wilayah. Berapa dana yang digelontorkan pemerintah dalam proyek ini? Benarkah akan memberikan manfaat untuk masyarakat? Berikut fakta-faktanya.
Baca Juga: Sejarah Grand Inna Bali Beach, Hotel tertinggi di Bali
1. Bendungan Sidan dapat menyuplai air ke Sarbagita mencapai 1.759 liter per detik
Bendungan Sidan mampu menyediakan air baku 1.750 liter/detik di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Selain itu bendungan ini juga disebut menghasilkan PLTM 0,65 MW dan menciptakan destinasi pariwisata baru serta sebagai konservasi air.
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Bendungan Bali-Penida, I Gusti Putu Wandira, menyampaikan bahwa Bendungan Sidan termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunan bendungan ini dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai Bali Penida.
Adapun kapasitas tampung bendungan ini mencapai 3,8 juta meter kubik. Penyediaan air baku di bendungan ini 1.750 liter per detik dan dimanfaatkan sebagai sistem penyediaan air baku Sarbagita, yakni:
- Kota Denpasar: 750 liter per detik
- Kabupaten Badung: 500 liter per detik
- Kabupaten Gianyar: 300 liter per detik
- Kabupaten Tabanan: 200 liter per detik