Deretan Oknum Polisi yang Ketahuan Memeras Turis Asing di Bali
Hati-hati, sekarang semuanya bisa direkam dengan mudah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Potensi pariwisata Bali memang tidak perlu diragukan lagi. Sebelum pandemik COVID-19, Pulau Dewata menjadi destinasi utama para wisawatan mancanegara. Demi kenyamanan para pelancong, pengamanan pun menjadi prioritas sehingga mereka betah berlibur di Bali.
Namun citra aman dan nyaman tersebut ternyata masih jauh dari yang digembar-gemborkan. Mengapa? Bali beberapa kali menjadi sorotan publik internasional karena kasus pemerasan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap wisatawan asing. Video yang merekam peristiwa pemerasan itu pun viral di media sosial. Berikut catatan sejumlah peristiwa pemerasan yang pernah dilakukan oleh oknum polisi di Bali:
Baca Juga: Daftar Kasus Pelecehan Seksual oleh Oknum Polisi di Bali
1. Menilang wisatawan asing, uangnya untuk membeli bir dan minum bersama
Masih ingat kasus seorang oknum polisi yang menilang wisatawan asal Belanda, Van der Spex, di Simpang Lio, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, 8 tahun silam? Saat itu oknum polisi tersebut mengajak Van der Spex masuk ke dalam pos polisi di Simpang Lio untuk menilangnya karena tidak memakai helm.
Oknum polisi tersebut lalu meminta yang bersangkutan menunjukkan driving lisence. Van der Spex tidak bisa menunjukkan dokumen yang diminta sehingga awalnya disarankan untuk selanjutnya berproses ke Pengadilan Negeri Denpasar dengan perkiraan biaya Rp1.250.000. Namun apabila Van tidak mau ke pengadilan, bisa juga membayar kepada oknum tersebut sebesar Rp200 ribu. Van akhirnya bersedia membayar Rp200 ribu berupa 4 lembar uang kertas pecahan Rp50 ribu.
Usai menerima uang Rp200 ribu, oknum polisi menyampaikan Van bisa pergi ke mana saja hari itu, asalkan di wilayah hukumnya, tanpa mengenakan helm. Tapi untuk esok hari, tetap harus menggunakan helm.
Kemudian oknum tersebut menanyai Van akan pergi ke mana? Lalu dijawab oleh Van akan kembali ke vilanya dan minum bir. Oknum polisi tersebut langsung menawari Van minum bir bersama di dalam pos polisi. Oknum polisi membeli bir menggunakan uang tilang yang dibayarkan oleh Van. Kata-kata oknum polisi ini kemudian menjadi viral dan selalu diingat oleh masyarakat.
“This your money. I pay one hundred to beer, one hundred for my government okay. (Ini uang kamu. Saya pakai seratus ribu untuk membeli bir dan seratus ribu untuk pemerintah saya ya.)” ungkap oknum polisi tersebut.
Lebih mengejutkan lagi, oknum tersebut kemudian menenteng beberapa botol bir untuk diminum bersama dengan Van. Bahkan ketika Van mengatakan hanya ingin minum satu botol bir karena setelah ini harus berkendara, oknum tersebut menyampaikan tidak masalah dan jika ada masalah bisa menghubunginya. Oknum tersebut kemudian blak-blakan bercerita bahwa ia telah menilang dua wisatawan lainnya, masing-masing Rp300 ribu dan Rp100 ribu.