Asal Usul Narkoba yang Banyak Beredar di Bali Menurut BNN
Kata Kepala BNN RI, jenisnya sangat disukai pasar di Bali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata dunia masih dihadapkan dengan peredaran gelap narkotika. Berbagai upaya pengungkapan kasus dan melibatkan jaringan terus gencar dilakukan. Begitu juga Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) narkotika mulai diseriusi oleh Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI).
Seperti baru-baru ini, BNN RI telah menyita sebuah bangunan gedung di Jalan Glogor Carik Nomor 108-B Kelurahan Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar hasil dari TPPU Narkotika. Bisa dibayangkan berapa banyak narkotika yang sudah beredar di Bali dengan hasil uang miliaran tersebut. Namun sesungguhnya dari manakah narkotika yang beredar di Bali saat ini?
Baca Juga: BNN Sita Aset TPPU Narkotika di Denpasar Senilai Rp15 Miliar
Baca Juga: 3 Cara BNN Menelusuri Pencucian Uang Hasil Narkoba
1. Narkotika yang masuk ke Indonesia berasal dari dua sumber
Kepala BNN RI, Komisaris Jenderal Petrus Reinhard Golose, mengungkapkan narkotika yang beredar di Indonesia saat ini berasal dari dua sumber. Yakni dari segitiga emas alias Golden Triangle (Myanmar-Laos-Thailand), dan Bulan Sabit Emas atau Golden Crescent (Iran-Afganistan-Pakistan).
"Rute peredaran narkotika ini melalui Mekong (Vietnam) dan masuk ke Indonesia melalui laut," katanya.