Denpasar, IDN Times - Bus Trans Metro Dewata (TMD) telah resmi beroperasi kembali sejak Minggu kemarin, 20 April 2025. Namun, dari 228 orang pramudi, kini berkurang menjadi 170 orang yang menjalankan bus. Manajer Operasional PT Satria Trans Jaya, Ida Bagus Eka Budi.
“Ada sekitar 58 pramudi yang tidak melanjutkan kerja dengan PT Satria Trans Jaya,” kata Eka Budi saat diwawancarai IDN Times.
Budi mengungkapkan, sebelum beroperasi pihak manajemen melakukan pengecekan armada dan pramudi.
“Kami melakukan screening awal terkait apa yang sudah kami lakukan sebelumnya,” kata dia.
Standar operasional yang ada menjadi parameternya, proses ini sudah berjalan sebulan lalu.
“Standar ada banyak dari SOP, melihat performa sebelumnya apakah sampai ada sanksi kedisiplinan, performa pelayanan ke masyarakat dan bagaimana saat berkendara,” ujar Budi.
Budi menjelaskan, kontrak antara PT Trans Jaya dengan para pramudi sebelumnya berstatus Pekerja Kerja Waktu Tertentu (PKWT) alias pekerja kontrak. Sehingga saat kontrak PT Trans Jaya dan Kementerian Perhubungan RI berakhir, nasib para pramudi mengikuti kontrak yang tertera.
Termasuk setelah bus beroperasi sekarang ini. Mereka tetap berstatus pekerja kontrak sesuai durasi kontrak satu tahun bus TMD hingga tanggal 31 Desember 2025.
Sebanyak 58 orang pramudi diklaim Eka Budi telah mendapatkan tunjangan hari raya (THR) lebih awal, pesangon, dan dibantu dalam proses pencairan BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah pramudi berkurang sebagai dampak atas berkurangnya 30 unit bus.
Dampak dari pengurangan unit bus dan pramudi ini yaitu waktu tunggu penumpang menjadi bertambah panjang.
“Sebelumnya 12-13 menit jarak antara kendaraan, sekarang 15-16 menit. Waktu tunggu lebih lama tapi secara teknis operasional tidak jauh berbeda,” katanya.