Badung, IDN Times - Wisatawan asal Australia bertengger di urutan pertama yang mendominasi kunjungan ke Bali melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, angkanya disebut mencapai 1.403.593 orang.
Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai, Ferry Tri Ardiansyah, mengatakan angka kunjungan ini tercatat pada periode Januari hingga Oktober 2025. Selain itu, di urutan kedua merupakan wisatawan asal China 485.154 orang, India 481.046 orang, Korea Selatan 312.400 orang, dan United Kingdom 280.636 orang.
"Sebagian besar Warga Negara Asing (WNA) datang ke Bali menggunakan Visa on Arrival dan Bebas Visa Kedatangan dengan tujuan utama untuk berwisata," terangnya.
Dari total 6.536.599 kedatangan wisatawan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, sejumlah 3.895.976 orang telah tercatat masuk menggunakan autogate. Adapun sisanya masih melewati konter manual. Hal ini karena ada beberapa negara yang mayoritas warganya masih menggunakan paspor biasa (nonelektronik) sehingga tidak bisa diproses menggunakan autogate.
"Alasan lainnya adalah karena rombongan wisatawan yang datang bersama keluarga dengan balita juga tidak bisa menggunakan autogate karena adanya batasan umur," terangnya.
Selain itu selama periode Januari hingga Oktober 2025 tercatat sebanyak 1085 penolakan masuk WNA pada Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai. Alasan penolakan karena paspor kurang dari enam bulan, tidak memiliki visa, tercatat dalam daftar CEKAL dan HIT Interpol, serta alasan keimigrasian lainnya.
"Selama periode Januari hingga Oktober 2025 tercatat sebanyak 11 penolakan masuk terhadap WNA yang terdeteksi HIT Interpol Red Notice," ungkapnya.