Trend Rojali dan Rohana, Generasi Tabanan Suka ke Mal buat Kulineran

Tabanan, IDN Times - Pusat perbelanjaan modern atau biasa disebut mal di berbagai kota Indonesia mengalami transformasi. Mal tidak lagi menjadi tempat belanja. Lebih dari itu, mal bertransformasi sebagai ruang sosial, gaya hidup, dan hiburan. Seiring dengan itu, muncul fenomena Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya) yang semakin sering disebut oleh pelaku usaha retail maupun food and beverages.
Bagi generasi berbagai usia di Kabupaten Tabanan, mal menjadi tempat untuk rekreasi. Tiga dari dua orang berikut ini, datang ke mal untuk menikmati kuliner. Sementara ketiganya sepakat berpikir dua kali untuk membeli barang-barang branded di mal. Lebih baik belanja online jika membutuhkan barang seperti tas, pakaian dan sepatu.
1. Lebih suka ke mal bersama teman-teman

Ayu (26) masih suka pergi ke mal sampai sekarang. Namun ibu dua anak ini lebih suka pergi bersama teman-temannya dibandingkan keluarga. Sebab lebih leluasa jalan-jalan sekalian menikmati kuliner.
"Biasanya mal itu banyak menawarkan kuliner. Jadi kalau ke sana, biasanya pasti kulineran," ujar Ayu, Sabtu (23/8/2025).
Sementara mengenai barang-barang branded yang ditawarkan di mal baik itu sepatu, tas maupun pakaian, Ayu lebih memilih membelinya secara online.
"Tetapi memang kesenangan sendiri kalau melihat barang-barang itu di mal. Meski tidak beli, window shoping saja sudah senang," katanya.
2. Datang ke mal jika ada barang yang mau dibeli

Sementara itu warga Tabanan lainnya, Ratna (23), datang ke mal jika memang ada barang yang hendak ia beli. Apalagi ada barang-barang branded tertentu yang hanya tersedia di mal. jadi ia pasti memilih belanja ke mal jika menginginkannya. Selain itu, kalau diajak teman-temannya ke mal, Ratna biasanya akan kulineran.
"Tetapi kalau tidak ada tujuan untuk beli barang, saya lebih suka jalan-jalan ke alam dibandingkan ke mal," katanya.
3. Andalkan kartu kredit dan promo diskon

Kalau Sanny (40), ia paling suka datang ke mal karena luas. Jadi ia bisa sekalian olahraga jalan kaki. Bisa sampai 6000 langkah kalau ke mal. Ia mengakui dirinya termasuk golongan Rojali. Namun, jika ada barang branded yang bagus dan sedang diskon, Sanny akan membelinya.
"Teknik belinya itu pakai kartu kredit. Biasanya ada promo dari bank cicillan nol persen," katanya.
Menurutnya, jika ingin berbelanja di mal, harus lihat musim promo diskon. Rata-rata musim dikson di mal itu setiap hari besar keagamaan, mendekati akhir tahun, dan pertengahan tahun.
"Diskonnya itu bisa sampai 70 persen," ujarnya.
Kalau kamu sendiri gimana, guys? share pengalamanmu di kolom komentar ya.