2. Kamu tidak perlu menanggapi omongan orang lain dengan serius

ilustrasi cuek omongan negatif (pexels.com/Keira Burton)

Pada dasarnya kamu tidak perlu serius menanggapi omongan negatif orang lain. Semakin serius kamu meresponsnya, maka akan semakin membuatmu sakit hati. Jadi, lebih baik kamu anggap saja omongan mereka sebagai candaan yang tidak perlu kamu tanggapi secara serius. Lebih baik kamu mendengarkan omongan orang-orang yang memberimu motivasi, saran yang baik dan pikiran yang positif karena apa yang mereka katakan memberikan pengaruh yang baik dan positif pula untuk dirimu.

Jadi, belajarlah untuk tidak perlu merespons secara serius dan berlebihan segala omongan negatif orang lain. Cukup kamu jadikan sebagi candaan yang tidak perlu kamu masukkan ke dalam hati. Selayaknya candaan, maka kamu juga akan lebih santai dalam menyikapinya. 

3. Tidak perlu mencemaskan hal-hal yang tidak layak untuk kamu pikirkan

ilustrasi cuek omongan negatif (pexels.com/Felicity Tai)

Cobalah untuk tidak mencemaskan hal-hal yang tidak layak kamu pikirkan. Misalnya saat orang lain membicarakan hal negatif tentang kegagalanmu. Maka kamu tidak perlu mencemaskannya karena memang hal tersebut sudah terjadi dan kamu tidak bisa mengubahnya. Bukankah kamu tidak bisa mengulang masa lalumu? Jadikan saja omongan mereka sebagai motivasimu agar menjadi lebih baik di langkah selanjutnya.

Saat orang lain membicarakan hal negatif tentang pribadimu, maka kamu tidak perlu mencemaskannya karena kamulah yang paling tahu pribadimu, bukan mereka yang hanya melihat tampilan luarmu saja. Begitu pula saat orang lain membicarakan hal negatif tentang apa yang kamu lakukan sekarang dan memberikan prediksi yang buruk mengenai hasilnya. Maka kamu tidak perlu mencemaskannya karena hal tersebut belumlah terjadi. Jangan sampai omongan mereka mengoyahkanmu saat sedang berproses melakukan sesuatu. 

4. Fokuskan saja dirimu pada tujuan hidup

ilustrasi fokus pada tujuan (pexels.com/Vlada Karpovich)

Mudah tersinggung akan omongan negatif orang lain akan membuatmu memikirkan omongan mereka terus-menerus sehingga akhirnya aktivitas yang seharusnya kamu lakukan menjadi terbengkalai. Jadi, lebih baik kamu fokuskan dirimu pada tujuan hidup yang kamu miliki. Dengan tujuan hidup yang jelas, maka segala hal dan aktivitas yang kamu lakukan akan lebih terarah. 

Kamu menyibukkan dirimu untuk bisa menggapai apa yang kamu mau, sehingga omongan negatif orang lain tidak akan memberikan dampak yang berarti untukmu. Kamu tidak ada waktu untuk memikirkan omongan mereka karena kamu sedang fokus dan berusaha merealisasikan apa yang menjadi tujuan hidupmu.

Jika misalnya kamu belum tahu apa tujuan hidupmu atau apa yang ingin kamu gapai, maka cobalah memikirkannya dari sekarang, ingin menjadi seperti apa dirimu di masa depan. Dengan begitu kamu akan mulai merancang langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk mencapainya. 

5. Terima dirimu apa adanya dengan mencintai diri sendiri

ilustrasi mencintai diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Belajarlah untuk tidak mempedulikan omongan orang-orang mengenai dirimu. Apalagi mereka yang suka mencibirmu dan berbicara hal negatif tentangmu. Terima dirimu apa adanya dengan mencintai dirimu sendiri. Kamu tidak perlu berusaha membuat mereka menyukaimu. Lebih baik kamu sibukkan diri untuk mengembangkan bakat dan kelebihan yang kamu miliki. 

Kamu juga tidak perlu membalas mereka dengan ikut membicarakan keburukan mereka. Kamu tidak perlu menjadi tukang gosip seperti mereka. Karena semakin kamu sibuk mengurus hidup orang lain dan mencari kesalahannya seperti yang dia lakukan kepadamu, maka akan semakin membuang energi dan emosimu. Jadi, jangan curahkan semua itu hanya untuk mereka, lebih baik kamu melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat untuk dirimu sendiri. 

Saat ada orang yang berbicara negatif tentangmu, memang tidak mudah untuk mengabaikan omongan mereka. Ingatlah bahwa jika kamu memikirkan omongan negatif orang lain, itu hanya akan melukai hatimu. Semoga kamu bisa mencoba lima cara di atas ya agar tidak mudah tersinggung dengan omongan orang lain.