5 Protokol Keselamatan saat Memberikan Jalan untuk Ambulans

Memberikan jalan untuk ambulans di lalu lintas adalah kewajiban setiap pengendara. Ambulans membawa pasien gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera, dan setiap detik bisa menjadi penentu nyawa mereka. Tapi tidak sedikit dari pengendara yang bingung harus berbuat apa saat melihat ambulans di jalan, terutama di jalanan padat.
Padahal, kamu wajib untuk mengetahui lima protokol keselamatan berikut agar bisa memberi jalan secara tepat dan aman. Ini tidak hanya bisa mempermudah pekerjaan dari sopir ambulans agar bisa cepat membawa orang yang membutuhkan ke lokasi yang dituju, tapi juga sebagai tindakan responsif atas apa yang terjadi terutama untuk kepentingan masyarakat umum.
1. Jangan panik

Ketika mendengar sirene ambulans di belakangmu, hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap tenang dan jangan panik. Panik hanya membuatmu tidak fokus dan bisa menimbulkan kecelakaan baru. Tarik napas dalam-dalam dan cek kondisi lalu lintas di sekitarmu.
Bersikap tenang bisa membuatmu mengambil keputusan cepat dan tepat. Perhatikan kaca spion untuk memantau arah datangnya ambulans dan lihat apakah ada ruang di jalan untuk bergeser. Jika perlu, nyalakan lampu sein agar pengendara lain tahu bahwa kamu hendak berpindah lajur.
2. Beri sinyal bergerak ke tepi jalan

Setelah memastikan posisi ambulans dan situasi di sekitarmu, nyalakan lampu sein ke arah tepi jalan dan pindahkan kendaraan secara perlahan. Jangan membuat manuver mendadak yang bisa mengejutkan pengendara lain, apalagi saat lalu lintas padat.
Usahakan untuk memberikan ruang selebar-lebarnya untuk ambulans melintas. Jika perlu, menepi dan berhenti total agar ambulans bisa lewat lebih cepat. Tidak ada salahnya meluangkan waktu beberapa detik demi memberi jalan untuk kendaraan darurat, karena tindakanmu bisa saja menyelamatkan nyawa seseorang.
3. Jangan membuntuti mobil ambulans

Kadang kala ada pengendara nakal yang memanfaatkan ambulans untuk melaju lebih cepat di jalan. Ini adalah tindakan yang sangat berbahaya dan melanggar peraturan lalu lintas. Selain bisa dikenai sanksi hukum, membuntuti ambulans juga berisiko menyebabkan kecelakaan beruntun.
Ambulans bisa mengerem mendadak, bergeser ke lajur lain, atau berbelok tajam untuk menuju ke rumah sakit terdekat. Jika kamu terlalu dekat di belakangnya, peluangmu untuk bereaksi cepat sangat terbatas. Oleh sebab itu, jaga jarak aman dan jangan sekali-kali menggunakan ambulans sebagai 'pengawal pribadi'' di jalan raya.
4. Patuhi instruksi petugas ambulans

Dalam beberapa kondisi seperti di persimpangan jalan padat atau saat terjadi kecelakaan, biasanya ada petugas polisi atau relawan lalu lintas yang mengatur arus kendaraan. Jika mereka memberi instruksi untuk membuka jalan, segera patuhi demi kelancaran pergerakan ambulans.
Jangan memaksakan diri untuk tetap melaju ketika diberi tanda berhenti. Petugas di lapangan lebih memahami situasi secara keseluruhan dan instruksinya bertujuan untuk mempercepat perjalanan ambulans menuju tujuan. Dengan begitu, keselamatan pasien dan pengguna jalan lainnya tetap terjaga.
5. Pastikan semua pengendara aman

Selain fokus memberi jalan untuk ambulans, jangan lupa untuk tetap memperhatikan keselamatanmu dan pengendara lainnya. Pastikan saat berpindah jalur, tidak memotong kendaraan di sebelahmu secara tiba-tiba. Cek terlebih dahulu kaca spion dan ruang kosong agar semua orang tetap aman.
Tindakan sembrono justru bisa memperparah keadaan dan memicu kecelakaan baru di jalan. Jika perlu, beri isyarat klakson pendek agar pengendara di sekitar tahu bahwa kamu akan bergeser. Dengan begitu, semua orang bisa saling berkoordinasi untuk memberikan jalan tanpa ada risiko tabrakan.
Memberi jalan untuk ambulans bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bentuk kepedulian kita sebagai sesama manusia. Dengan mengetahui dan menjalankan lima protokol keselamatan ini, kita bisa ikut berkontribusi menyelamatkan nyawa mereka yang benar-benar membutuhkan.