Kisah Mantan Pesulap dari Bali yang Kini Menjadi Praktisi Spiritual

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana
Jro Master Made Bayu Gendeng adalah seorang praktisi spiritual dari Bali. Pria dengan sapaan Bayu Gendeng ini memiliki beragam kemampuan spiritual mulai dari mengobati orang sakit, melakukan tenung atau meramal, pawang hujan dan juga hipnoterapi.
Pria kelahiran Kabupaten Klungkung yang identik dengan jargon "Dunia Poleng"-nya ini, sering diminta bantuan masyarakat biasa hingga pejabat untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan dunia gaib. Bayu Gendeng tidak hanya dikenal di Bali, tetapi juga hingga ke luar Bali.
Baca Juga: Potret 10 Boneka Arwah dari Bali, Ada si Centil Sasha
1. Sejak kecil sudah memiliki kemampuan supranatural
Bayu Gendeng bercerita, ia memiliki kemampuan supranatural ini sejak kecil. Kemampuan itu diwariskan oleh orangtua serta kakeknya (Dari ibu) yang berasal dari Keraton Yogyakarta dan juga memiliki kemampuan serupa.
"Waktu kecil saya memiliki kemampuan untuk mengubah dadu atau mengatur jalannya bola yang digunakan dalam permainan bola adil, atau permainan dadu yang biasanya diadakan saat upacara piodalan di suatu pura. Saya sempat ketahuan saat melakukan hal tersebut. Sehingga saya tidak diperbolehkan datang ke arena permainan tersebut," kenang Bayu Gendeng ketika ditemui di warung daerah Tohpati, Kota Denpasar, Jumat (5/11/2021),
2. Menekuni dunia sulap dan lolos sebagai finalis The Master bersama Limbad
Setelah dewasa, Bayu Gendeng mulai menekuni dunia sulap. Ia pernah menjadi juara nasional sulap, dan membuka sekolah sulap.
Dari sulap, ia beralih mempelajari ilmu kanuragan yang sering disebut dengan nama Bayu Sungsang, dan ilmu kebal atau debus. Ia mempelajari ilmu debusnya dari beberapa daerah, satu di antaranya Sulawesi.
"Saya suka dengan atraksi yang mengundang bahaya dan saya sering keliling daerah baik di Bali maupun luar Bali untuk pertunjukan debus. Hal ini juga yang menyebabkan saya disebut dengan nama Bayu Gendeng," ujar Bayu Gendeng.
Atraksi debus ini juga yang mengantarkannya lolos menjadi finalis The Master, ajang pencarian bakat di dunia sulap yang diadakan televisi swasta nasional. Dalam acara tersebut, Bayu Gendeng sempat berseteru dengan Limbad dan menjadi musuh bebuyutannya.
3. Bayu Gendeng pernah disetrum hidup-hidup sampai tangannya gosong
Bukan Bayu Gendeng namanya kalau tidak henti-hentinya melakukan atraksi yang mengundang bahaya. Walaupun sudah menguasai ilmu debus, namun ia pernah mendapatkan pengalaman yang hampir merenggut nyawanya. Yaitu ketika melakukan aksi di sebuah pertokoan daerah Jalan Diponogoro, Kota Denpasar.
"Saya lupa tahunnya, saat itu saya melakukan aksi disetrum hidup-hidup dengan aliran listrik tegangan tinggi. Tiba-tiba saya mendapatkan gangguan yang menyebabkan aliran listrik melonjak naik. Sehingga membuat saya terpental dan tangan kanan saya gosong," ungkap Bayu Gendeng.
Ia bersyukur masih dalam lindungan kekuatan Tuhan Yang Maha Esa. Lonjakan aliran listrik tersebut tidak sampai merenggut nyawanya.
4. Lima jam dikubur hidup-hidup dan ditemani makhluk gaib
Bayu Gendeng pernah melakukan atraksi dikubur hidup-hidup di daerah Palembang, Provinsi Sumatra Selatan. Ia dikubur seperti orang yang sudah meninggal, dibungkus kain kafan. Ia melakukan aksi ini selama sekitar lima jam.
Pada saat dikubur, ia memberikan sugesti bahwa dirinya hanya tidur selama lima jam. Tujuannya supaya ia tidak merasakan apa-apa selama dikubur. Namun baru berjalan setengah jam, Bayu Gendeng sudah diganggu oleh makhluk-makhluk gaib penghuni di area tempatnya dia melakukan aksi. Ia yang seharusnya tertidur selama lima jam, tiba-tiba dibangunkan oleh makhluk gaib.
"Bayangkan, saya terpaksa harus merasakan 4,5 jam di bawah liang kubur yang hanya ditemani oleh makhluk-makhluk gaib tersebut."
Baca Juga: Sosok 5 Penekun Spiritual Muda dari Bali, Memiliki Keunikan Tersendiri
5. Lama menghilang, Bayu Gendeng muncul sebagai praktisi dunia spiritual menggunakan metode Tenung Bayu Ghananya
Setelah lama menekuni dunia sulap, Bayu Gendeng memutuskan mundur dari dunia sulap sekitar tahun 2010. Hal itu ia lakukan karena ingin menekuni dunia spiritual. Ia belajar ke beberapa nabe atau guru untuk meningkatkan kemampuan spiritualnya.
Tahun 2017, Bayu Gendeng memutuskan untuk kembali sebagai praktisi spiritual. Bayu Gendeng melakukan usadha atau pengobatan tradisional dengan menggunakan kekuatan spiritual.
Selain sebagai pengusadha, Bayu Gendeng menekuni ilmu prediksi atau ramalan atau juga disebut dengan ilmu tenung. Metode tenung yang digunakannya sangat unik. Ia menggabungkan berbagai macam metode tenung yang pernah dipelajari sebelumnya. Metode ini ia sebut dengan nama Tenung Bayu Ghana.
Bayu Gendeng juga sebagai jro mangku di pura daerah kampung halamannya, Klungkung. Kini ia aktif ngayah atau membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara niskala (Gaib). Setelah menjadi praktisi spiritual, ia memiliki nama sapaan sebagai Jro Master Made Bayu.
Ia berharap, kemampuannya ini bisa digunakan untuk membantu banyak orang, dan praktisi-praktisi spiritual Bali bisa lebih dikenal lagi di Indonesia hingga mancanegara.