Hari Baik Menurut Hindu Bali 14 November 2025, Saatnya Mulai Jualan

Selamat dan semangat pagi buat kamu para pekerja yang banting tulang mencari nafkah. Semoga lelahmu terbayar dengan manis meskipun kadang tangis turut menyertai perjalananmu. Menyambut Jumat, 14 November 2025 ada berbagai ramalan hari baik Hindu Bali berdasarkan Kalender Bali Digital.
Ramalan pertama ada kala gotongan merupakan hari baik untuk memulai suatu usaha. Jadi, buat kamu yang ingin memulai usaha, berjualan, dan mencari nafkah, ini adalah hari yang tepat untuk mengawali. Semoga berkah dan berjalan lancar ya. Namun, pada hari kala gotongan tidak baik untuk mengubur atau membakar mayat. Penasaran gimana dengan ramalan hari baik lainnya? Baca selengkapnya di bawah ini.
Baik untuk segala pekerjaan dengan api

Geni rawana adalah hari baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. Namun, tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas atau mengupacarai bangunan baru, dan bercocok tanam.
Sehingga, kamu dapat menentukan hari baik lainnya yang cocok untuk menanam. Sementara itu ada hari carik walangati merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan pernikahan atau wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah.
Baik untuk menebang kayu

Kala buingrau adalah hari baik untuk menebang kayu, membuat bubu, memuja leluhur atau pitra. Namun, tidak baik untuk membangun dan mengatapi rumah. Ada juga hari yang disebut dengan kala kutila manik merupakan hari baik untuk membuat ranjau, pagar, rintangan, lubang penghalang maupun pemisah. Hari ini juga baik untuk membuat alat perangkap dan pelaksanaan upacara Bhuta Yadnya.
Tidak baik bekerja untuk membajak sawah

Kala sor merupakan hari yang tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, dan membuat terowongan. Salah wadi adalah hari yang tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya, seperti upacara wiwaha, mapendes, potong rambut, dan lainnya.
Hari ini juga enggak baik melangsungkan upacara Pitra Yadnya, misalnya penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti, dan sebagainya. Pararasan: Laku Bulan, Pancasuda: Wisesa Segara, Ekajalaresi: Kinasihaning Jana, Pratiti: Nama rupa.

















