5 Cara Berdamai dengan Diri saat Quarter Life Crisis
pexels.com/VisionPic.net
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada usia 20-an, seseorang mulai mempertanyakan lagi tentang tujuan hidupnya dan siapa dirinya. Apalagi di era meluasnya penggunaan media sosial, di mana setiap orang bisa dengan mudah melihat pencapaian orang lain.
Tak jarang hal tersebut membuat seseorang terbawa dalam kegelisahan, merasa dirinya jauh tertinggal dan belum melakukan apa-apa. Selain itu, muncul juga ketakutan dan kekhawatiran akan ketidakpastian masa depannya. Fase ini sering dikenal dengan sebutan quarter life crisis.
Lebih jelasnya, Robbins & Winer (2001), menyebutkan bahwa quarter life crisis adalah perasaan khawatir yang mencakup karier, pertemanan, keluarga, bahkan kehidupan percintaan yang umumnya terjadi di sekitar usia 20 tahunan.
Di fase-fase itu tak jarang membuat seseorang merasa bingung kan masa depan ditambah sulit melakukan keputusan, biasanya berdampak pada menurunnya secara drastis motivasi untuk menjalani aktivitas harian.
Lalu bagaimana cara menghadapinya? Berikut lima cara berdamai dengan diri sendiri saat Quarter Life Crisis:
Baca Juga: 5 Alasan Mantan Masih Sering Chat Kamu, Coba Tetap Jaga Jarak
1. Mengenali diri sendiri
pexels/destiawan nur agustra"Knowing yourself is a gift" . Seringkali kekhawatiran akan masa depan terjadi karena kita tidak mengenali diri sendiri. Maka mengenali diri sendiri akan membantu seseorang melewati fase quarter life crisis-nya.
Dengan mengenali diri sendiri, memetakan kekurangan, kelebihan, keinginan, dan cita-cita, seseorang akan tahu apa yang bisa dimaksimalkan dalam dirinya, apa yang pantas untuk dikejar, dan apa yang layak untuk ditinggalkan.
2. Menerima diri sendiri
Pexels.com/Andrea PiacquadioMenerima keadaan diri yang sekarang adalah kunci untuk bisa melewati fase quarter life crisis. Menerima keadaan diri sendiri akan membuat seseorang jauh lebih mudah bersyukur dan tidak gampang menyalahkan keadaan.
Menerima diri juga membuat seseorang mau mengakui dan menerima kesalahan-kesalahan yang dilakukannya serta memiliki energi lebih untuk berkembang menjadi lebih baik lagi untuk ke depannya.
3. Membuat perencanaan ke depan
Pexels/BreakingpicSeringkali kebingungan hadir sebab tak ada perencanaan yang jelas tentang apa yang akan dilakukan ke depannya. Hal ini hanya akan membuat seseorang terus overthinking tentang hidupnya tanpa tahu langkah pasti apa yang harus ditempuh. Maka membuat perencanaan, baik untuk jangka panjang ataupun jangka pendek, akan membantu seseorang untuk keluar dari quarter life crisis-nya.
Alih-alih terus mengkhawatirkan tentang masa depan, buatlah perencanaan hidup yang jelas dan tahu apa yang harus segera dilakukan, tanpa banyak mencemaskannya.
4. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Unsplash.com/marcnajeraMembandingkan diri dengan orang lain akan menjadi sungai tanpa muara jika tidak segera dihentikan. Selalu ada hal-hal yang akan membuat insecure jika terus-terusan membandingkan diri dengan orang lain. Apabila terlalu mengacu pada orang lain, kamu bisa menjadi lupa akan proses diri sendiri.
Stop comparing yourself to others menjadi rumus wajib untuk keluar dari quarter life crisis. Tidak bisa menyamakan pencapaian diri dengan oranglain yang sudah mulai berproses terlebih dulu.
5. Sadari bahwa people come and go
Unsplash/Duy PhamAda hal-hal di dunia ini yang tidak bisa dikontrol, termasuk perlakuan orang lain. Menyadari bahwa people come and go adalah suatu hal yang biasa dalam hidup, akan membuat kita terhindar dari kesedihan yang mendalam saat ada orang-orang yang memang harus pergi dan membuat tidak trauma menyambut orang-orang baru yang memang akan datang ke kehidupan.
Banyak orang yang jadi lebih paham makna kehidupan justru setelah mengalami dan bersahabat dengan fase quarter life crisis. Semoga cara-cara di atas bermanfaat ya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
