5 Alasan Sabtu Sore Lebih Menyenangkan Dibanding Minggu Sore

Sebagai pejuang karier, tentu sudah tak asing lagi dengan istilah hari Senin yang menakutkan, menyebalkan, menyeramkan, hingga bikin malas untuk menjalaninya. Rasanya, hari libur untuk bukan Minggu pagi hingga malam, tapi justru dari Sabtu sore hingga Minggu sore.
Sabtu sore terasa jauh lebih menyenangkan karena dipenuhi aneka imajinasi indah yang akan terjadi di hari libur, bebas dari pekerjaan. Saat Minggu sore datang, selayaknya masih jadi hari libur, tapi otakmu dibuat sibuk memikirkan keesokan harinya yakni Senin yang terasa begitu berat untuk dijalani. Mengapa bisa begitu? Simak sederet ulasan alasannya di bawah ini, merujuk pada pengalaman pribadi penulis.
1. Tersugesti bayangan akan menyeramkannya hari Senin

Sugesti merupakan pemberian pengaruh atau pandangan yang membuat korban terkait otomatis tergerak untuk melakukan suatu hal tanpa berpikir panjang. Maka, kamu yang tersugesti akan pengaruh bahwa hari Senin itu menyeramkan. Benar saja, hasil pengaruhnya ya bikin kamu ketakutan akan datangnya hari Senin.
Kamu secara tidak sadar telah tersugesti untuk suatu hal yang belum tentu terjadi. Membayangkan hal yang tidak-tidak akan terjadi di hari Senin, apakah memang Senin-Senin sebelumnya juga secara nyata semenyeramkan itu? Kamu sudah melewatinya dan baik-baik saja bukan? Senin pasti berlalu.
Pun ketika memang secara sadar dan logis saat meyakini hari Senin itu seram karena selalu ada tugas baru di tempat kerja. Maka, bukankah itu memang tanggung jawab kamu sebagai pekerja? Kalau bukan melakukan itu ya kamu ngapain di kantor? Coba renungkan. Bisa jadi, bukan pekerjaannya yang berat, tapi sugesti Senin seram yang sudah mengakar kuat.
2. Membayangkan betapa penatnya hari Senin yang padat merayap

Rasanya hari Senin itu isinya jadwal yang padat merayap dari A sampai Z. Lantas, apakah hari Selasa hingga Jumat artinya tidak ada pekerjaan? Apakah semua pekerjaan di hari lain itu kamu selesaikan semua di hari Senin? Lalu setelah Senin kamu bisa bersantai-santai? Tentu tidak.
Dengan begitu, mau hari Senin, Selasa, dan seterusnya, itu sama saja. Senin sampai Jumat bebannya sama saja, tak ada yang dikurang-kurangi pun tak ada yang dilebih-lebihkan. Artinya, bukan hanya Senin yang bikin penat, tapi semua hari. Jadi, stop menjadikan hari Senin sebagai tameng untuk malas berangkat kerja, ya.
3. Ketakutan akan muncul masalah dari beban pekerjaan yang ada

Kamu yang mulai terbiasa dengan santainya weekend, tiba-tiba harus berhadapan dengan realita di hari Senin. Wajar saja jika kamu punya perasaan terkejut bahkan sampai membayangkan masalah pekerjaan apa yang akan muncul di hari Senin.
Beda halnya dengan hari-hari setelah Senin, rasanya sudah terbiasa dengan kepadatan beban kerja lengkap dengan permasalahan yang ada di dalamnya. Hari Senin yang jadi pemula hari-hari selanjutnya inilah yang menyebabkan Senin terasa terasa berat, bahkan lebih berat, padahal masalah kerjanya sama saja dengan hari-hari yang lainnya, lho.
4. Penyesalan karena kurang menikmati weekend, merasa terbuang sia-sia

Rasanya baru beberapa waktu lalu libur, eh kok sudah masuk ke kantor lagi. Perasaan belum ngapa-ngapain selama weekend, eh kok besok sudah masuk kerja lagi. Rasa-rasa penyesalan karena tidak memaksimalkan waktu libur jadi salah satu alasan saat Minggu sore tiba jadi malas menjalani Senin keesokan harinya.
Bisa jadi, pikirmu yang selama hari libur hanya rebahan tanpa jalan-jalan merasa belum refreshing otaknya. Masih jenuh, eh sudah dipaksa menjalani hari Senin yang isinya bekerja. Jelas pemikiran ini akan menggangu Minggu soremu, rasanya ingin lari saja balik ke Sabtu sore, lalu memperbaiki kegiatan di hari libur.
Sebaliknya, kamu yang saat libur seharian nongkrong malah merasa lelah. Sudah lelah belum sempat istirahat di hari libur, eh besok sudah harus kerja lagi, ya makin lelah. Rasanya hari Senin ingin dipakai untuk istirahat, sayangnya kenyataannya tak bisa seperti itu. Bayangan itulah yang bikin Minggu soremu jadi dipenuhi rasa penyesalan dan tidak menyenangkan.
5. Punya masalah yang memang belum terselesaikan dari minggu lalu

Pekan lalu, kamu sudah dibuat pusing tujuh keliling karena masalah pekerjaan yang tak kunjung usai. Datanglah hari libur yang seolah memberi ruang untuk istirahat sejenak. Sayangnya, Minggu sore tiba yang bikin kepikiran lagi dengan Senin yang harus kembali bergulat dengan masalah yang sama, bahkan lebih kompleks.
Kamu yang mulai terbiasa santai di hari libur pun auto dibuat resah dan kepikiran apa yang terjadi dan harus dilakukan saat hari Senin besok. Alhasil, Minggu sore pun tak bisa menyenangkan, penuh bayangan akan pekerjaan yang tak bisa kamu hilangkan dari pikiranmu.
Pada akhirnya, hanya ada satu cara untuk membuat Minggu sore jadi terasa lebih menenangkan, terlebih bisa menyenangkan. Yakni, hiduplah di momen itu, waktu saat itu, bukan bayangan beban masa lalu yang belum usai, maupun hari Senin yang terasa menyeramkan. Cukup pikiran kegiatan menarik, seru, dan asyik apa yang bisa kamu lakukan untuk menutup hari libur dengan indah dan mengesankan. Sepakat?