Perlu Dilatih Sejak Awal! 6 Social Skills yang Bermanfaat untuk Anak
ilustrasi keluarga (Pixabay.com/Pexels)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mempelajari kemampuan sosial merupakan hal yang penting dalam proses tumbuh kembang anak. Kemampuan sosial yang baik dapat memunculkan interaksi positif anak terhadap yang lain. Selain itu juga dapat menurunkan tingkat stres anak saat bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Social skills perlu diterapkan secara terus menerus selama proses tumbuh kembang anak. Semakin bertambahnya usia, maka semakin berkembang pula kemampuan sosialnya. Nah berikut beberapa social skills yang akan sangat bermanfaat untuk anak:
Baca Juga: Mau Lebih Percaya Diri? Coba 6 Tips Ini
1. Berbagi dengan orang lain
ilustrasi anak anak (Pixabay.com/ Happy New Year)Kemampuan pertama yang dapat dipelajari anak yaitu keinginan untuk berbagi dengan orang lain. Menurut studi, anak yang merasa cukup baik terhadap diri sendiri akan lebih mudah berbagi dengan orang lain. Mengajarkan anak untuk berbagi akan meningkatkan self-esteem mereka.
Satu dari beberapa cara untuk melatih agar anak mau berbagi ialah langsung mencoba hal tersebut dan berikan apresiasi dengan berikan catatan kecil pada anak setelah ia mau melakukannya. Tanyakan pada anak, apa yang dirasakan setelah berbagi. Dengan kemampuan ini, diharapkan dapat meningkatkan sisi empati anak dan kemampuan sosialnya.
2. Bersikap kooperatif dengan yang lain
ilustrasi anak menulis (Pixabay.com/svklimkin)Kooperatif berarti bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sama. Kemampuan berikutnya yang dapat dipelajari anak-anak yaitu bersikap kooperatif. Anak-anak yang kooperatif dapat lebih menghormati orang lain serta mudah dalam berkontribusi, berpartisipasi, dan menolong.
Kemampuan kerja sama yang baik merupakan hal yang penting berkaitan dengan komunitas. Bukan hanya saat waktu kecil, melainkan sampai dewasa, seseorang akan banyak melakukan kerja sama dengan orang lain. Selain itu, bersikap kooperatif dalam kerja tim juga memberi kesempatan anak untuk menggali lebih dalam terkait peran diri sendiri dan kontribusi apa yang ingin dilakukan dalam tim.
3. Mendengarkan dengan baik
ilustrasi ibu dan anak (Pixabay.com/Phillips)Skill berikutnya yang diajarkan kepada anak-anak yaitu mendengarkan. Kemampuan mendengarkan bukan hanya dengan diam, namun berarti menyerap dengan baik apa yang lawan bicara sampaikan. Mendengarkan merupakan komponen penting dalam komunikasi yang sehat.
Menyerap informasi yang baik Adalah bentuk dari skill mendengarkan yang baik. Selain itu, mendengarkan juga menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. Kemampuan ini cukup menantang di era sekarang dengan anak-anak yang sering menggunakan gawai tanpa bicara langsung dengan yang lain.
4. Mengikuti arahan dengan cermat
ilustrasi anak dan ibu (Pixabay.com/Chuck Underwood)Kemampuan berikutnya yang dapat dipelajari anak-anak yaitu mengikuti arahan dengan cermat. Kemampuan untuk mengikuti aturan dan arahan sangat penting ditumbuhkan pada anak-anak karena berpengaruh pada personal dan akademiknya. Sebelum memberikan anak sebuah arahan, pastikan sebagai orangtua dapat memberikan arahan yang baik dan mudah dicerna.
Beberapa cara dalam memberikan sebuah arahan yaitu sampaikan informasi satu per satu. Hindari sebuah arahan dalam bentuk pertanyaan, mengingat bahwa suatu kesalahan merupakan hal yang normal. Dalam mengikuti arahan, perlu waktu yang tidak singkat untuk anak agar dapat berkomitmen melakukannya. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi terhadap anak atas apa yang telah mereka selesaikan.
5. Menghormati personal space
ilustrasi membaca bersama (Pixabay.com/Happy new year)Skill berikutnya yang dapat ditanamkan pada anak-anak yaitu menghormati sisi personal orang lain maupun diri sendiri. Sangat penting untuk anak dalam mengerti batasan personal orang lain.
Sebagai contoh, ajarkan anak untuk terlebih dahulu meminta izin untuk masuk ke tempat orang lain. Hal kecil ini dapat membangun anak untuk menghormati batasan orang lain. Semakin dewasa sang anak, orangtua dapat menjelaskan terkait batasan-batasan pribadi.
6. Membangun kontak mata
ilustrasi ayah dan anak perempuan (Pixabay.com/Olya Adamovich)Membangun kontak mata yang baik merupakan bagian penting dalam berkomunikasi. Sebagian anak merasa kesulitan saat diminta menatap mata lawan bicara. Ada beberapa anak yang malu dan menjadi menatap yang lain ketimbang mata pembicara.
Ajarkan anak untuk membuat kontak mata dengan cara meningkatkan komunikasi bersama anak. Berikan mereka kesempatan untuk bercerita. Pastikan orangtua memberikan contoh kontak mata yang baik. Selain itu dapat pula disampaikan secara verbal bagaimana membuat kontak mata yang baik saat menjalin berkomunikasi.
Nah itu beberapa social skills yang dapat dipelajari oleh anak-anak. Bukan hanya dapat memberikan manfaat secara personal, namun juga dalam hal akademik. Jika anak kesulitan dalam membangun kemampuan sosial dibandingkan teman seusianya, cobalah untuk konsultasi dengan ahlinya.
Community Writer
Windy Septiyanti
Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
