2. Dinding dan alas tiang

Ilustrasi bersih-bersih (pexels.com/Monstera)

Hanya karena dinding berdiri secara vertikal, jangan mengira debu di permukaannya akan langsung  jatuh ke lantai. Debu juga bisa menempel di dinding, terutama bagian yang tertutup oleh tirai ataupun perabotan. Penumpukan akan semakin parah, terutama jika kamu memasang wallpaper bertekstur.

Hal yang sama juga terjadi pada alas tiang. Tepian kecil yang ada di dasar tiang rumah juga jadi tempat penumpukan debu. Jangan heran jika bagian di sana sangat tebal, bahkan sampai mengendap akibat terlalu lama tidak dibersihkan.

Jadi mulai bersihkan bagian atas dinding dengan lap, lanjutkan ke bawah hingga saklar lampu, dan kenop pintu. Kamu perlu menggosok alas tiang dengan lap basah untuk menghilangkan penumpukan debu.

3. Bagian atas lemari, pintu, dan bingkai foto

Ilustrasi bersih-rsih (pexels.com/cottonbro)

Tempat-tempat yang lokasinya tinggi dan tidak terjangkau sudah pasti menjadi lokasi penumpukan debu karena sulit dibersihkan. Apalagi jika permukaannya kecil seperti bingkai foto, sudah pasti kamu tidak sadar jika di sana ada sisa kotoran. 

Kamu mungkin memerlukan tangga untuk memeriksa bagian atas ruangan. Jangan lupa cek permukaan lampu hias dan kipas angin. Gunakan kemoceng bertangkai untuk membersihkan bagian tersebut. Atau, letakkan lap mikrofiber pada ujung tongkat atau gagang sapu jika kamu tidak punya kemoceng.

4. Dasar lemari

Ilustrasi lantai bersih (pexels.com/Nugroho Wahyu )

Dasar lemari, terutama di bagian bawah baju-baju yang digantung tidak luput dari debu. Meskipun lemari pakaiannya selalu tertutup, tetapi debu selalu menemukan jalan untuk masuk dan menempel di dasar. Selain itu, partikel halus pakaian juga bisa tertimbun dan mengendap di bagian bawah.

Hal ini juga berlaku untuk walk-in closet. Bagian dasar yang sebenarnya berupa lantai kamar bisa menjadi sarang debu dan kotoran yang terbawa dari luar. Apalagi jika kamu melapisinya dengan karpet. Karpet bisa menjadi tempat berkembang biaknya jamur dan lumut, serta serangga seperti kumbang karpet.

Sesekali cobalah tarik keluar semua baju dan bersihkan lemari secara menyeluruh. Sekalian, kamu bisa melakukan declutter untuk membuang atau menyumbangkan pakaian yang sudah tidak digunakan lagi.

5. Penyedot debu dan alat pembersih

Ilusrasi penyedot debu (pexels.com/Anete Lusina)

Alat yang digunakan untuk bersih-bersih juga perlu dibersihkan, lho. Sekali kamu menggunakan alat yang kotor untuk bersih-bersih, maka debu dan kumannya akan menyebar ke seluruh rumah. Jadi, periksa baik-baik vacum cleaner, sapu, maupun alat pel.

Lepaskan komponen penyedot debu dan bersihkan bagian penampung debunya. Gunakan air dan sabun cuci, kemudian tunggu sampai kering. Pastikan filternya juga dibersihkan secara berkala.

Untuk alat pel, kamu bisa mencuci dan merendam bagian kainnya dengan disinfektan. Alat pel yang kotor bisa menyebarkan bau tidak sedap ke seluruh rumah, meskipun sudah dicuci.

6. Tanaman dalam ruangan

Ilustrasi bersih-bersih (pexels.com/ROCKETMANN TEAM)

Satu tantangan memelihara tanaman dalam ruangan adalah debu. Partikel-partikel halus dari udara akan mendarat dan mengendap di permukaan daun tanaman. Hal yang sama juga berlaku untuk tanaman palsu.

Untuk membersihkannya, kamu bisa mengguyur daun dengan air mengalir. Beberapa kasus harus disertai dengan gosokan kain mikrofiber untuk membersihkan debu yang mengendap. Debu pada permukaan bunga kering atau tanaman palsu berbahan sutra, bisa dibersihkan dengan sapuan ringan kain mikrofiber. Atau, kamu juga bisa membersihkannya dengan pengering rambut yang sudah didinginkan.

Nah, itulah beberapa area di rumah yang sering lupa dibersihkan. Ingat, periksa semuanya secara berkala ya agar rumahmu bersih dari debu dan kotoran lain.