2. Daftar rencana kegiatan

ilustrasi daftar rencana kegiatan (pexels.com/Tara Winstead)

Rencana kegiatan diperlukan sebagai pengingat mengenai kegiatan yang akan kamu lakukan. Rencana kegiatan bisa dibuat secara harian, mingguan, dan bulanan. Misalnya, rencana jalan-jalan dengan keluarga, pertemuan dengan komunitas, menghadiri undangan pernikahan sahabat, dan rencana kegiatan lainnya. Selain sebagai pengingat, suatu saat nanti kamu bakalan terkenang akan upayamu sejauh ini.

3. Bucket list

ilustrasi bucket list (pexels.com/Content Pixie)

Bucket list memuat hal-hal ingin dicapai dalam hidup. Bucket list biasanya dibuat setiap tahun. Kamu dapat menulis hal apa pun yang diinginkan dan berusaha untuk mewujudkannya di tahun tersebut. Misalnya ingin mendapatkan pekerjaan di tempat impian kamu, ingin segera membuka usaha, ingin memberikan kado spesial untuk orang terdekat, dan hal-hal lainnya.

Bucket list dapat menjadikan kamu lebih bersemangat untuk menggapai keinginan. Namun jangan patah semangat jika hal-hal di dalam bucket list tidak terpenuhi, yang penting kamu sudah berusaha dengan baik untuk meraihnya.

4. Habit tracker

ilustrasi habit tracker (unsplash.com/Prophsee Journals)

Habit tracker atau pelacak kebiasaan berisikan daftar kebiasaan sehari-hari. Kamu tentu punya kebiasaan yang dilakukan setiap harinya. Misalnya membaca buku, berolahraga, mendengarkan musik, atau aktivitas harian yang sangat umum seperti sarapan, hingga menggosok gigi.

Buatlah daftar tersebut di dalam habit tracker dalam bentuk tabel yang memuat urutan tanggal selama satu bulan. Jika telah melakukan kegiatan tersebut, kamu dapat mencentang, mengarsir, ataupun mewarnai kotak pada tabel.

Tabel habit tracker dibuat setiap bulan agar memudahkan kamu untuk mengecek aktivitas apa saja yang selama itu dilakukan dan tidak dilakukan. Kamu juga bisa mengubah kegiatan di dalam daftar pada bulan berikutnya, seandainya ada penambahan aktivitas.

5. Mood tracker

ilustrasi suasana hati (pixabay.com/AbsolutVision)

Mood tracker diperlukan pada jurnal harian untuk mengetahui suasana hati kamu setiap harinya. Kamu dapat mencantumkan suasana hati kamu apakah sedang bahagia, sedih, marah, kecewa, ataupun cemas dengan warna, emoji, atau simbol lainnya pada tabel. Misalnya kalau hari ini sedang bahagia, kamu bisa mewarnai kotak tabel dengan warna hijau, atau kalau sedang sedih kamu bisa mewarnai biru.

Setelah mood tracker terisi, kamu bisa mengeceknya setelah seminggu atau sebulan. Lalu kamu bandingkan, lebih banyak suasana hati yang sedang baik atau buruk. Sebisa mungkin, berusahalah agar mood tracker dipenuhi dalam suasana hati yang baik, ya!

Lima hal yang perlu ditulis dalam jurnal harian seperti yang telah terangkum di atas, akan bermanfaat untuk kamu yang ingin hidup lebih teratur. Selain itu, membuat jurnal harian menjadikan kamu lebih kreatif!