11 Potret Ogoh-ogoh di Denpasar Timur, Ada Penjaga Neraka

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana
Siapa nih yang sudah tidak sabar menonton pawai ogoh-ogoh tahun 2022 ini? Hampir dua tahun, masyarakat Bali tidak melihat sosok ogoh-ogoh di Hari Pengerupukan karena pandemik COVID-19. Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar mengizinkan para pemuda di Bali untuk membuat ogoh-ogoh.
Masing-masing banjar yang berada di Kota Denpasar berlomba-lomba mewujudkan kreativitasnya untuk membuat ogoh-ogoh. Satu di antaranya masyarakat yang berada di lingkungan Kecamatan Denpasar Timur. Berikut 11 potret ogoh-ogoh karya pemuda di Denpasar Timur.
1. Raksasa Gajah Waktra, ogoh-ogoh karya Banjar Kedaton, Kelurahan Kesiman. Ogoh-ogoh ini bercerita mengenai seorang raksasa bernama Gajah Waktra yang sangat sakti karena mendapat anugerah dari Dewa Siwa Ludra

2. Sang Kala Dengen, ogoh-ogoh karya Banjar Cerancam, Kesiman. Ogoh-ogoh ini bercerita tentang umat manusia diganggu wabah penyakit, yang diturunkan oleh prajurit dari Bhatari Durga bernama Sang Kala Dengen

3. Sang Kala Lelawar Bajang Bajang adalah sosok raksasa yang berwujud kelelawar besar berwajah menyeramkan. Ogoh-ogoh ini adalah karya Banjar Kelandis, Kelurahan Sumerta Kauh

4. I Cupak merupakan tokoh dalam legenda Cupak Grantang. Tokoh ini selalu digambarkan dengan rupa yang jelek, tubuh besar, dan sifatnya rakus. Banjar Kebonkuri Kelod, Kesiman, mengangkat tokoh I Cupak sebagai ogoh-ogohnya

5. Banjar Kebonkuri Mangku, Kesiman, membuat ogoh-ogoh berwujud Mahisasura. Mahisasura merupakan keluarga Asura (Raksasa) yang terlahir dari pernikahan Asura dan kerbau. Mahisasura mendapatkan anugerah kesaktian dari Dewa Brahma. Bahkan kesaktiannya mendekati keabadian

6. Papengkah adalah makhluk halus yang wujudnya menyerupai manusia. Papengkah digambarkan dengan perut yang buncit dan gendut. Ia bisa dipelihara oleh orang dengan kemampuan spiritual tertentu. Sehingga orang yang memeliharanya kebal terhadap senjata dan selalu beruntung karena dibantu oleh Papengkah. Ogoh-ogoh ini karya Banjar Kebonkuri Tengah, Kesiman

7. Kalika Maya adalah ogoh-ogoh karya Banjar Kebonkuri Lukluk, Kesiman. Kalika Maya adalah nama yang diberikan Hyang Kalika ketika berhasil menjemput roh atau atma Istri Tanjung untuk diruwat oleh Hyang Nini Bhagawati

8. Banjar Abian Tubuh membuat ogoh-ogoh yang diberi nama Bala Samar. Bala Samar adalah pasukan makhluk gaib atau di Bali sering disebut Wong Samar. Masyarakat Bali sampai sekarang masih mempercayai keberadaan Wong Samar ini, bahkan sering membantu masyarakat

9. Mpu Barang adalah pendeta pengembara beraliran Siwa. Ia punya kesaktian untuk memakan jenazah masyarakat yang sudah lama dikubur. Kesaktian ini didapat dari Dewi Durga yang berguna untuk menyucikan arwah jenazah tersebut. Banjar Pagan Kelod, Kelurahan Sumerta Kauh, mengambil cerita Mpu Barang sebagai ogoh-ogohnya

10. Ogoh-ogoh Banjar Yang Batu Kangin, Kelurahan Dangin Puri Kelod, mengambil kisah Ki Gede Basur Memadik. Ki Gede Basur adalah penguasa ilmu hitam yang sangat kaya raya. Dalam kisah ini, Ki Gede Basur murka karena lamaran anaknya, I Wayan Tigaron, ditolak oleh Ni Luh Sukasti. Ki Gede Basur menyebar wabah kepada masyarakat di desa tempat Ni Luh Sukasti tinggal

11. Sang Buta Wirosa adalah sosok raksasa atau Bhuta Kala penjaga kawah Candradimuka. Ia bertugas untuk menghukum roh atau atma yang semasa hidupnya suka mencuri makanan. Ogoh-ogoh ini adalah karya dari Banjar Yang Batu Kangin, Dangin Puri Kelod

Pasikian Yowana Kota Denpasar telah menilai ogoh-ogoh hasil karya pemuda di Denpasar Timur tersebut, Jumat (25/2/2022) lalu. Sebanyak 35 ogoh-ogoh dilombakan di Kecamatan Denpasar Timur. Keren semua ya karyanya.