10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kok

Sekali lagi, kamu itu bukan beban. Ingat itu yaa

Ketika hidup terasa sangat berat, gak sedikit dari kamu yang merasa gak akan sanggup melewati hari-harimu. Kamu mungkin merasa takut dan cemas menghadapi hari esok, gak berani tidur, bahkan berpikiran untuk menyerah.

Kamu mungkin juga merasa gak punya arti hidup dan gak tahu hidup untuk apa. Alasan-alasan yang menjadikan kamu tetap kuat bertahan hidup seakan hilang dan terlupakan begitu saja. Namun ketika sedang gak bisa mengingat alasan kamu untuk hidup, cobalah membaca 10 ulasan di bawah ini.

Baca Juga: 5 Efek Mengenang Masa Lalu, Gak Semuanya Buruk

Baca Juga: 5 Cara Mengambil Keputusan Sulit dan Melelahkan Pikiran

1. Kamu gak sendirian seperti apa yang kamu rasakan

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang perempuan sedang curhat (pexels.com/SHVETS production)

Melansir Health Line, kamu mungkin percaya gak ada orang yang benar-benar peduli padamu. Setiap orang tampak punya keasyikannya sendiri yang membuat mereka sibuk. Hal ini juga mungkin membuatmu malu atau takut membuka diri.

Padahal kenyataannya, orang lain gak tahu apa yang terjadi di benakmu. Tetapi kalau ada yang mengetahuinya, besar kemungkinan mereka akan senang menjadi pendengarmu atau membantu kamu mencari dukungan yang diperlukan.

Namun kalau berbicara pada orang lain yang kamu kenal terasa begitu sulit, cobalah menghubungi ahlinya.

2. Sadarilah kalau kamu sulit melihat solusi ketika dalam masalah

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang perempuan sedang frustrasi. (pexels.com/Liza Summer)

Seringkali kamu hanya bisa melihat satu hal pada saat menghadapi masalah. Lalu, kamu akan berusaha menghindari rasa sakit tersebut dan hal ini adalah wajar.

Namun saat kamu terlalu ingin menghindarinya, pemikiran bunuh diri seringkali tampak seperti jalan paling cepat untuk bebas dari rasa sakit yang biasa disebut tunnel vision. Seperti namanya, tunnel vision (penglihatan terowongan) adalah kecenderungan hanya melihat satu kemungkinan hasil dalam situasi tertentu.

Padahal, baik kamu kesepian, menghadapi kekerasan, gak punya pekerjaan dan rumah, atau lainnya, gak ada situasi yang gak mungkin. Pasti ada banyak solusi yang belum bisa kamu lihat, dan itulah kenapa penting bagimu untuk memberikan waktu pada diri sendiri.

Sekalinya berhasil keluar dari krisis tersebut, segala kemungkinan yang gak kamu pertimbangkan sebelumnya akan muncul.

3. Pahamilah bahwa gak ada yang bersifat permanen

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang perempuan sedang menangis. (pexels.com/Liza Summer)

Mungkin kamu punya pemikiran telah menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan kehidupan yang kamu inginkan, atau secara permanen kehilangan pertemanan yang sangat berarti bagimu. Nah, ketika emosi-emosi ini menyerangmu, fokuslah pada fakta yang ada. Untuk itu, kamu bisa memulai dengan dua hal penting.

Pertama, yakinlah bahwa emosi-emosimu gak bersifat permanen. Gak peduli betapa terkungkungnya kamu, putus asanya kamu, marah atau kehilangan yang kamu rasakan sekarang, kamu gak akan selalu merasa demikian. Perasaan datang dan pergi, dan kamu bisa belajar untuk mengelola mereka dengan baik.

Selain itu, situasi pun bisa berubah. Kamu mungkin mengacaukan segalanya atau membuat keputusan yang salah. Tapi melanjutkan hidup membuatmu memiliki kekuatan untuk kembali mengendalikan keadaan dan memperbaikinya.

4. Ingatlah kalau kamu bisa membuat hidupmu lebih berarti

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang perempuan sedang jalan-jalan dengan bahagia menggunakan mobil (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Banyak orang yang memiliki pikiran untuk bunuh diri, percaya bahwa hidup gak memiliki makna, atau bahkan menganggap diri sebagai beban. Padahal, hidupmu pasti memiliki arti.

Tantanglah dirimu untuk menemukan makna hidup atau ciptakan sendiri. Makna hidupmu mungkin gak besar, tapi tetap ada. Ingatlah kalau gak ada alasan yang terlalu kecil.

Pertimbangkan juga keterampilan, kemampuan, dan hal-hal lain yang kamu banggakan. Kamu bisa memikirkan hubunganmu dengan orang lain atau tujuan yang pernah kamu miliki.

Misalnya, kamu punya rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin tahu lebih jauh mengenai segala sesuatu di luar sana. Hal-hal yang belum kamu jelajahi pun bisa menjadi alasanmu untuk tetap hidup. Memangnya siapa yang tahu apa yang akan kamu temukan dalam hidupmu?

5. Ingatlah pencapaian dan hal-hal baik yang telah kamu lakukan

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang volunteer (pexels.com/RODNAE Productions)

Dilansir dari laman PsychCentral, satu hal yang bisa menjadi alasan hidupmu adalah pencapaian maupun hal-hal baik yang telah kamu lakukan. Kamu bisa mencatat perubahan, tantangan, kebaikan, maupun prestasi yang pernah kamu raih. Hal ini disebut juga milestones.

Milestones juga bisa berisi hal-hal sederhana, seperti saat dirimu menjadi orangtua, belajar mengemudi, atau memasak untuk diri sendiri. Jadi, sudah siap menyusun daftarnya?

6. Pikirkanlah hubunganmu dengan orang-orang terdekat atau hewan peliharaan

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang perempuan dengan anjing peliharaannya (pexels.com/Blue Bird)

Membangun hubungan dengan orang-orang yang paling kamu pedulikan bisa menjadi satu alasan hidup yang paling kuat. Sebab, hidup selalu memberikan kesempatan untuk menemukan dan mengutamakan orang-orang yang kamu anggap cocok.

Untuk melatih pikiran tersebut, kamu bisa bertanya pada diri sendiri, dapatkah kamu memikirkan saat di mana kamu merasa cocok dengan orang lain? Perasaan cocok tersebut muncul karena kamu merasa memahami dan dipahami orang lain.

Selain hubungan dengan orang-orang terdekat, penelitian yang dilakukan Catherine Amiot dan kawan-kawan (2016) berjudul People and Companion Animals: It Takes Two to Tango, juga menunjukkan bahwa interaksi positif bersama hewan peliharaan bisa meningkatkan hormon oksitosin dan dopamin yang membawa perasaan senang serta terhubung.

Sama seperti berhubungan dengan manusia, kamu bisa menjadikan hewan-hewan peliharaanmu sebagai satu alasan kamu untuk tetap bertahan hidup.

7. Bayangkan potensi dan kesempatan yang belum kamu temukan

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang perempuan sedang memasak. (unsplash.com/Wasa Crispbread)

Apakah kamu gak penasaran dengan masa depanmu? Ya, gak ada yang tahu akan bagaimana masa depan, tapi kehidupan selalu membawa kesempatan bagi dirimu untuk mengungkapkan potensi kamu yang sesungguhnya sebagai manusia.

Selain itu, kalau merasa belum sempat meninggalkan 'warisan' apa pun dalam hidupmu, kamu masih punya waktu untuk melakukannya. Pikirkanlah, bagaimana kamu ingin dikenang suatu hari nanti?

8. Kesalahan yang telah kamu lakukan gak mendefinisikan kamu

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang perempuan sedang bercermin (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)

Kamu mungkin pernah melakukan atau mengatakan hal-hal yang gak kamu maksudkan ketika sedang berjuang melawan rasa sakitmu. Luka yang kamu sebabkan lalu mungkin membuatmu percaya kalau orang yang telah kamu sakiti akan lebih baik tanpamu.

Namun, pertimbangkan bahwa orang lain gak akan merasa sakit hati bila mereka gak peduli. Biarkan pertimbangan itu menjadi bukti bahwa mereka peduli padamu, dan jadikanlah hal tersebut kekuatan untuk meminta maaf, menebus kesalahan, atau berusaha memperbaiki hubungan.

Cobalah juga untuk terbuka pada orang lain tentang perasaanmu. Sebab, gak semua orang tahu kemarahan dan mudah tersinggung seringkali muncul sebagai ciri-ciri depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya.

9. Waktu pasti akan menyembuhkan

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang perempuan merasa bebas dan menikmati hidup (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Kata-kata ini mungkin terdengar klise, tetapi semua hal akan benar-benar membaik, meskipun kamu mungkin harus mengusahakannya.

Masa depanmu mungkin terlihat sedikit berbeda dari yang kamu bayangkan, karena gak semua kesalahan bisa diperbaiki. Namun sekalipun kamu gak bisa memperbaiknya, pengalamanmu masih dapat membawamu ke masa depan yang bermanfaat.

Bila rasa takut akan masa depan mencoba mengalihkan pikiranmu, pertimbangkanlah bahwa setiap hari adalah suatu kemungkinan, mirip segumpal tanah liat yang dapat kamu bentuk. Pilihanmu adalah membantu membentuk tanah liat tersebut.

Kamu bisa melakukan berbagai hal secara berbeda dan memegang kendali atas ketakutanmu. Kamu juga bisa menemui ahli untuk membantu mengambil langkah awal.

10. Sadarilah bahwa kamu berharga

10 Alasan Kenapa Kamu Harus Tetap Hidup, Bukan Beban Kokilustrasi seorang perempuan memeluk dirinya sendiri (unsplash.com/Joshua Rawson-Harris)

Terakhir, bertahanlah karena kamu berharga. Seburuk apa pun perasaanmu, ingatlah bahwa kehidupan dan manusia selalu bisa berubah sehingga kamu berhak memperoleh kesempatan lainnya.

Akan selalu ada harapan selama kamu masih ada. Jadi, bertahanlah. Tetap belajar, tetap bertahan, maka kamu akan mendapatkannya.

Hidup memang gak mudah dan gak selalu indah untuk kita. Namun sama seperti hari-hari baik yang terasa begitu cepat berlalu, maka hari-hari buruk yang tampak panjang pun akan segera usai.

Ingatlah kalau hari baik mungkin akan muncul besok, dan kamu gak akan tahu kalau gak melewati hari ini. Jadi, tetaplah kuat dan jangan menyerah, ya!

Rastianta Rinandani Photo Community Writer Rastianta Rinandani

Instagram: rastiantar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya