Mengenal Hurry Sickness, Penyakit yang Bikin Kamu Buru-Buru
Tapi ingat, gak boleh mendiagnosis sendiri ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu sering merasa waktu 24 jam sehari gak cukup untuk mengerjakan tugas? Atau kamu sering terlalu terburu-buru dalam melakukan berbagai hal karena takut kehabisan waktu? Kalau kedua jawaban pertanyaan itu adalah "Ya", jangan-jangan kamu mengidap hurry sickness!
Yup, di dunia yang serba cepat dan menuntut untuk selalu cekatan serta produktif ini, bukan gak mungkin kalau penyakit hurry sickness diderita oleh banyak orang di usia muda. Namun, memangnya apa itu hurry sickness? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, dilansir dari Healthline.com dan Psychcentral.com.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Frambusia, Ada Ruam Warna Kuning di Kaki
Baca Juga: 3 Makanan yang Bisa Meningkatkan Risiko Alzheimer
1. Apa itu hurry sickness?
Hurry sickness adalah penyakit psikologis yang ditemukan oleh ahli jantung Meyer Friedman dan Ray Rosenman, lalu ditulis dalam bukunya Type A Behavior and Your Heart. Mereka mendapati banyak pasien yang merasa dikejar-kejar oleh waktu. Alhasil, orang yang menderita hurry sickness merasa harus terus berupaya tanpa henti untuk mencapai sesuatu lebih banyak, atau melakukan berbagai macam hal dalam waktu singkat.
Seseorang bisa mengalami hurry sickness karena dirinya yang terlalu berhati-hati dan bekerja keras. Biasanya orang yang terus berusaha tanpa menyadari keterbatasan dirinya rentan terkena hurry sickness. Akibatnya, mereka memberikan waktu lebih banyak dari yang mereka bisa sediakan untuk pekerjaan.
Selain itu, hurry sickness juga dapat menyerang mereka yang FOMO (Fear of Missing Out), seperti khawatir orang lain akan marah apabila dirinya gak langsung membalas pesan, khawatir mengambil cuti, atau gak berani menolak tugas tambahan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.