Cara Mencegah dan Gejala Cacar Monyet yang Sudah Masuk Indonesia

Hindari kontak langsung dengan penderita

Tabanan, IDN Times - Kasus cacar monyet dilaporkan sudah ada di Indonesia, tepatnya di Jakarta. Penyakit cacar monyet ini merupakan penyakit zoonotik yaitu yang ditularkan dari hewan ke manusia. 

Meski kasus ini belum ada di Bali, tentunya perlu kewaspadaan dan mengetahui mengenai gejala dan cara pencegahan untuk tidak tertular penyakit ini.

Berikut penjelasan dari dokter spesialis kulit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, dr. Ni Made Indah Puspasari SpKK FINSDV mengenai cacar monyet.

Baca Juga: Kemenkes: 7 Pasien Cacar Monyet di DKI Laki-Laki Akibat Hubungan Seks

1. Cara penularan cacar monyet

Cara Mencegah dan Gejala Cacar Monyet yang Sudah Masuk IndonesiaIlustrasi orang yang terkena cacar monyet ( www.freepik.com )

Menurut Indah, cacar monyet adalah penyakit yang ditularkan dari hewan. Penularan dari hewan ini dapat terjadi dari kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa dari hewan yang terinfeksi.

Meski reservoir alami cacar monyet belum diidentifikasi, tapi kemungkinan reservoirnya adalah hewan pengerat. Tetapi jika dirunut dari sejarah awal penyakit ini ditemukan yaitu di Denmark pada tahun 1958,  ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian, sehingga cacar ini dinamakan monkeypox atau cacar monyet. Cacar monyet yang mengenai manusia pertama kali diidentifikasi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

"Penyakit ini menular dari hewan ke manusia kemudian bisa menular dari manusia ke manusia. Di mana dapat terjadi akibat kontak dekat dengan sekret pernapasan, lesi kulit orang yang  terinfeksi, atau benda yang baru saja terkontaminasi. Penularan melalui saluran pernapasan biasanya memerlukan kontak yang berkepanjangan sehingga menempatkan tenaga kesehatan dan kontak dekat lainnya dari kasus aktif bisa menimbulkan risiko yang lebih besar," ujar Indah, Kamis (26/10/2023)

2. Gejala sakit cacar monyet

Cara Mencegah dan Gejala Cacar Monyet yang Sudah Masuk IndonesiaIlustrasi orang yang terkena cacar monyet ( ttps://news.llu.edu/Molly Smith)

Indah menjelaskan masa inkubasi atau interval dari infeksi hingga timbulnya gejala untuk penyakit cacar monyet biasanya dari 6 hingga 13 hari tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari. 

Infeksi dapat dibagi menjadi dua periode yaitu:

  • Masa invasi (berlangsung antara 0-5 hari) yang ditandai dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot), dan astenia hebat (kekurangan energi).
  • Masa erupsi kulit biasanya dimulai dalam 1-3 hari setelah munculnya demam. Ruam cenderung lebih terkonsentrasi di wajah dan ekstremitas (anggota gerak badan) daripada di badan. Ruam mengenai wajah (dalam 95% kasus), telapak tangan dan telapak kaki (dalam 75% kasus),  juga dapat mengenai selaput lendir mulut (dalam 70% kasus), alat kelamin (30%), konjungtiva (20%), serta kornea. 

Lebih lanjut Indah menjelaskan ruam berkembang secara berurutan dari makula (lesi dengan dasar datar) menjadi papula (lesi keras yang sedikit terangkat), vesikel (lesi berisi cairan bening), pustula (lesi berisi cairan kekuningan) dan krusta yang mengering dan rontok. Jumlah lesi bervariasi dari beberapa hingga beberapa ribu.

Cacar monyet bersifat self-limiting disease atau penyakit  yang dapat sembuh dengan sendirinya dengan gejala yang berlangsung dari 2 hingga 4 minggu. Kasus yang berat lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan komplikasi. Defisiensi imun yang mendasari dapat menyebabkan hasil yang lebih buruk.

3. Langkah pencegahan terinfeksi cacar monyet

Cara Mencegah dan Gejala Cacar Monyet yang Sudah Masuk Indonesiainfografis cara cuci tangan dengan benar (IDN Times/Sukma Shakti)

Indah memaparkan cacar monyet dapat dicegah dengan cara sebagai berikut

  • Menerapkan perilaku  hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan dengan air dan sabun atau  menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol
  • Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata
  • Memasak daging dengan baik
  • Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi termasuk tempat tidur atau pakaian yang digunakan penderita
  • Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi daging hewan liar.
  • Pelaku perjalanan yang baru kembali dari  wilayah endemis atau tempat - tempat yang diduga terjangkit cacar monyet agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala seperti demam tinggi  yang mendadak setelah kepulangan, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit dalam kurun waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan serta menginformasikan kepada petugas kesehatan mengenai riwayat perjalanannya

Baca Juga: Pernah Kena Cacar Air, Bisakah Terinfeksi Cacar Monyet?

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya